Sidang Paripurna Terbuka MWA dan Rabuan Bersama IPB University 2024: Rektor Sebut Capaian IKU 96 Persen
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) IPB University tahun 2023 mencapai 96 persen. Angka tersebut merupakan rataan dari seluruh capaian IKU IPB University. Dari 10 indikator, sebanyak 8 indikator bahkan telah melewati angka yang ditargetkan.
Hal tersebut disampaikan Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam Sidang Paripurna Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) dan Rabuan Bersama IPB University 2024 (28/2). Di hadapan Ketua MWA dan seluruh warga IPB University, Prof Arif memaparkan Laporan Kinerja 2023 sekaligus Program Kerja 2024.
Prof Tridoyo Kusumastanto, Ketua MWA IPB University dalam pembukaan Sidang Terbuka menyampaikan, program kerja rektor pada setiap tahunnya akan selalu dievaluasi. Ketentuan tersebut sudah diatur dalam Statuta IPB University.
“Evaluasi program kerja rektor ini merupakan proses interaksi dan menjalin komunikasi dan aspirasi. Harapannya melalui penyelenggaraan sidang paripurna ini dapat terbangun budaya perbaikan yang berkelanjutan,” ungkap Prof Tridoyo.
Dengan budaya tersebut, ia mengharapkan dapat terbangun kerja sama sinergis di lingkungan IPB University, mulai pimpinan tertinggi hingga ke level unit kerja. “Dengan demikian, akan terbangun good university governance dan sumbangsih IPB University kepada masyarakat dan bangsa Indonesia dapat dipahami dan dicermati,” imbuhnya.
Prof Arif Satria, di awal paparannya menyebutkan dua kata kunci dalam membangun IPB University sebagai ‘techno-socio preneurial university’. Dua kata kunci tersebut adalah sumber daya manusia (SDM) unggul dan inovasi unggul.
“Menghasilkan sosok technopreneur dan sociopreneur memerlukan SDM unggul, dengan kualifikasi karakter, mindset, skill set dan literasi baru,” ujarnya.
Sementara, lanjut Rektor, inovasi unggul bermuara dua hal: tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainability development goals (SDGs) dan inovasi teknologi 4.0.
Menurut Prof Arif, untuk mampu menghasilkan SDM dan inovasi unggul, perlu dibangun ekosistem pokok (pendidikan dan kemahasiswaan, riset dan inovasi, serta pengabdian masyarakat).
Selain itu, ekosistem penunjang meliputi SDM adaptif, keuangan yang akuntabel, green and smart infrastructure, organisasi yang agile hingga kerja sama yang berkelanjutan menjadi kunci. Hal yang tak kalah penting adalah teknologi informasi kokoh dan memadai.
“Dalam visi IPB 2024, yakni Resilient Ecosystem for Advanced Science and Technology, kita fokus pada organisasi transformatif yang tangguh terhadap guncangan yang cepat dan tidak terduga,” jelasnya.
Rektor juga menyebutkan sejumlah sarana prasarana yang akan dibangun pada tahun 2024, antara lain pengembangan Advance Laboratorium (ARLab) dengan anggaran sebesar 250 miliar rupiah. Anggaran tersebut berasal dari Program Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) dan dana masyarakat (DM).
Dalam acara Sidang Paripurna Terbuka MWA dan Rabuan Bersama IPB University ini, juga diluncurkan tiga aplikasi baru yaitu IPB Virtual Museum, IPB e-Perjadin dan IPB Presensi Seamless. (dh/Rz)