Profesor Muda IPB University Kembangkan Teknologi Reaktor Membran untuk Produksi Ingredien Pangan Fungsional

Profesor Muda IPB University Kembangkan Teknologi Reaktor Membran untuk Produksi Ingredien Pangan Fungsional

Profesor Muda IPB University Kembangkan Teknologi Reaktor Membran untuk Produksi Ingredien Pangan Fungsional
Riset

Profesor Muda IPB University, Prof Azis Boing Sitanggang kembangkan teknologi reaktor membran otomatis untuk memproduksi ingredien pangan fungsional. Hal ini terungkap dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar yang diselenggarakan secara daring pada 22/1.

“Pangan fungsional adalah pangan yang memberikan manfaat terhadap kesehatan selain efek gizi secara umum. Hal ini dapat menunjang percepatan adopsi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) oleh industri pangan nasional, yang berujung pada peningkatan daya saing industri nasional,” jelas Guru Besar Tetap Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ini.

Ia memaparkan, teknologi reaktor membran yang telah dikembangkan mampu menjadi tools dalam pengembangan proses produksi ingredien pangan fungsional yang memberikan manfaat signifikan. Meskipun reaktor yang dikembangkan berukuran kecil, reaktor tersebut memiliki sistem otomatis, serta mampu mempresentasikan reaktor di industri pangan.

“Teknologi membran yang dapat dikombinasikan dengan reaksi enzimatik atau reaktor enzymatic membrane reactor (EMR) merupakan suatu desain reaktor yang unik karena dapat memfasilitasi secara simultan reaksi katalitik dan pemisahan produk hasil reaksi. Selain itu teknologi ini ramah lingkungan dalam memproduksi ingredien pangan fungsional,” jelas dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University ini.

Prof Azis menyampaikan, produksi ingredien pangan di Indonesia masih sangat rendah, sehingga ingredient pangan tersebut masih banyak diimpor dari luar negeri, padahal produksi ingredien pangan sangat penting untuk menopang industri makanan dan minuman yang ada di Indonesia.

“Teknologi yang dikembangkan di IPB University ini mampu mendukung Research and Development (R&D) eksplorasi kekayaan alam guna mendukung kemajuan dan daya saing industri makanan dan minuman secara nasional,” ucapnya.

Ia mengatakan teknologi membran saat ini banyak diadopsi untuk industri energi, industri polimer. Khusus industri pangan teknologi membran banyak digunakan untuk pengolahan air konsumsi atau industri susu.

“Akan tetapi khusus untuk ingredien pangan fungsional belum ada teknologi yang dapat diaplikasikan, oleh karena itu IPB University sebagai institusi pendidikan memberikan ide potensi pada industri untuk dapat dikembangkan menggunakan teknologi membran,” tuturnya.

Prof Azis berharap teknologi reaktor membran ini dapat berkontribusi dalam peningkatan penelitian R&D atas kekayaan alam Indonesia dalam hal memproduksi ingredien pangan fungsional. (dh/Lp)