Mahasiswa: Kuliah di Prodi TMPB IPB University Dijamin Tak Jenuh, Belajarnya Bisa Sambil Healing

Mahasiswa: Kuliah di Prodi TMPB IPB University Dijamin Tak Jenuh, Belajarnya Bisa Sambil Healing

Mahasiswa: Kuliah di Prodi TMPB IPB University Dijamin Tak Jenuh, Belajarnya Bisa Sambil Healing
Berita

Siapa bilang kalau kuliah belajarnya hanya di dalam kelas? Di Program Studi (Prodi) Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya (TMPB) IPB University, mahasiswa juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai aktivitas di lapang ke berbagai pulau. Jadi, belajar sambil healing bukan lagi khayalan, tapi kenyataan.

Prodi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya dikelola oleh Departemen Budi Daya Perairan (BDP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University. Budi daya perairan atau dikenal juga dengan akuakultur, juga punya prospek karier yang menjanjikan, baik untuk dunia kerja maupun usaha.

Pangsa pasar sektor perikanan budi daya saat ini terus tumbuh. Indonesia juga menempati posisi ke empat sebagai negara produsen akuakultur terbesar dunia. Karena itu, Prodi TMPB IPB University dapat menjadi pilihan awal yang tepat bagi kamu.

Sebagaimana diungkapkan Maulana M Luckita, mahasiswa Prodi TMPB IPB University, misalnya. Ia memilih prodi ini karena melihat potensi sektor perikanan budi daya dan kontribusinya pada pangan dunia.

“Prodi ini menyediakan perkuliahan yang komprehensif, baik dalam segi teori maupun praktik. Hal ini menjadikan saya memiliki pemikiran yang kritis, pemecahan masalah dan komunikasi yang baik,” ujarnya.

Alumnus SMAN 3 Tasikmalaya ini juga mengaku, prodi ini sangat mendukung mahasiswa untuk melakukan kegiatan di luar kampus, baik dalam segi finansial maupun apresiasi secara verbal.

Dengan keuntungan tersebut, ia berhasil mendapat predikat Mahasiswa Berprestasi FPIK IPB 2023, memenangkan lebih dari 15 national essay competition hingga mengikuti student exchange and conference di Bangkok, Thailand.

Ia menjamin kalau mahasiswa TMPB IPB University tidak akan jenuh karena porsi antara perkuliahan dan praktik lapang sangat seimbang. Praktik lapangan sering dikemas dalam bentuk field trip ke berbagai pulau seperti Lombok dan Bali untuk mempelajari proses pembudidayaan komoditas perikanan.

“Mahasiswa diajak langsung terlibat dalam kegiatan lapangan, termasuk kunjungan ke peternakan ikan, riset akuakultur dan industri perikanan. Pengalaman lapangan ini dapat memberikan pemahaman praktis yang mendalam tentang aspek-aspek teknis dan manajerial dalam industri,” kata Maulana.

Kurikulum di Prodi TMPB IPB University berfokus pada pengembangan akuakultur tropika yang berkelanjutan demi mendukung ketahanan dan keamanan pangan. Pendidikan dan penelitiannya bertumpu pada topik lingkungan akuakultur, reproduksi dan genetika ikan, kesehatan organisme akuatik, nutrisi dan pakan, serta sistem produksi.

Pembelajaran di prodi ini diberikan melalui berbagai macam pendekatan seperti aspek genetika dan reproduksi dari hewan akuatik, aspek penyakit dan kesehatan komoditas akuakultur, aspek lingkungan akuakultur, aspek nutrisi dan pakan hewan akuatik juga pendekatan pada aspek sistem dan bisnis akuakultur.

Mahasiswa juga dibekali dengan skill teknis dan manajemen yang dapat diterapkan di berbagai bidang, sehingga setelah lulus, lulusannya dapat berkarier pada sektor yang lebih luas.

Alasan prodi ini patut dipilih juga karena sudah terakreditasi ‘Unggul’ oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) serta akreditasi internasional oleh The Accreditation Agency for Study Programmes in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics (ASIIN).

Prospek karier
Pilihan karier bagi lulusan prodi ini cukup banyak. Misalnya sebagai wirausahawan di sektor akuakultur, baik air laut, payau, maupun tawar. Lulusannya juga dapat terjun sebagai profesional di bidang on-farm aquaculture seperti hatchery dan marine-aquaculture maupun off-farm aquaculture seperti perusahaan vaksin, perusahaan pakan ikan, perusahaan aditif pakan, marketplace aquaculture dan aquaculture consultant.

Opsi lainnya antara lain menjadi peneliti, penyuluh perikanan, dosen dan birokrat atau pembuat kebijakan di berbagai instansi pemerintah yang terkait dengan bidang akuakultur. (MW/Rz)