IPB University dan University Sultan Azlan Shah Diskusi Soal Kerja Sama Program OVOC dan SPR
IPB University dan University Sultan Azlan Shah (USAS), Perak Malaysia lakukan diskusi mengenai Program One Village One Company (OVOC) dan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Delegasi USAS Malaysia diterima di Ruang Sidang Senat Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor pada Kamis, 15/2.
Prof Iskandar Z Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan diskusi ini merupakan tindak lanjut Memorandum of understanding (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya.
“Ada beberapa program yang akan dikerjasamakan diantaranya tentang OVOC dan SPR. Melalui kunjungan ini ada rencana aksi yang akan dijalankan oleh IPB University dan USAS dalam waktu dekat,” ujar Prof Iskandar.
Prof Dato Ahamed Kameel bin Mydin Meera, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan USAS menyampaikan bahwa IPB University merupakan universitas yang terdepan di bidang pertanian. “Melalui kerja sama yang telah ditandatangani kami ingin membangun kerja sama jangka panjang dalam hal keamanan pangan dengan IPB University khususnya melalui program OVOC dan SPR,” tuturnya.
Ia mengungkapkan USAS ingin mengembangkan Agricultural Industry Laboratory (UVAIL) untuk menjadi wadah dan pusat yang komprehensif untuk pendidikan dan pelatihan para pelajar dalam bidang pertanian modern, di samping untuk riset dan agroedutourism.
“Kami ingin memanfaatkan lahan seluas 250 hektar yang dan berharap melalui kerjasama dengan IPB University akan ada 9 sektor yang bisa dibangun, mulai dari hulu hingga hilir,” ucap Prof Dato.
Sementara, Dr Handian Purwawangsa, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University menjelaskan mengenai OVOC. Ia menyampaikan bahwa OVOC merupakan pembentukan ekosistem bisnis pedesaan berbasis produk unggulan lokal melalui pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Koperasi, maupun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.
“OVOC bertujuan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat serta meningkatkan sektor perekonomian melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan dukungan program seperti pelatihan, pendampingan dan adopsi inovasi,” jelasnya. (dh/Lp)