Persiapkan Pacific Parliamentary Partnership, BKSAP Lakukan Diskusi dengan Pakar Ketahanan Air dan Ekonomi Maritim IPB University

Persiapkan Pacific Parliamentary Partnership, BKSAP Lakukan Diskusi dengan Pakar Ketahanan Air dan Ekonomi Maritim IPB University

Persiapkan Pacific Parliamentary Partnership, BKSAP Lakukan Diskusi dengan Pakar Ketahanan Air dan Ekonomi Maritim IPB University
Berita

Dalam rangka mempersiapkan kegiatan Pacific Parliamentary Partnership, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) lakukan diskusi dengan tiga pakar ketahanan air dan ekonomi maritim IPB University. Pakar tersebut yakni Prof Budi Indra Setiawan, Prof Tridoyo Kusumastanto dan Prof Luky Adrianto.

Diskusi dilakukan untuk persiapan melanjutkan dialog dengan negara Pasifik dalam menyelenggarakan pertemuan kedua Indonesia Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) pada Agustus 2024 mendatang. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengumpulkan masukan civitas akademika, pemerintah daerah, organisasi internasional, pemuda dan tokoh masyarakat. Acara dilaksanakan di kampus Sekolah Vokasi IPB University, Bogor, pada 22/1.

Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim IPB University menyampaikan, “IPB University sesuai dengan keilmuannya memiliki expert yang dibutuhkan informasinya oleh BKSAP. IPB University secara konsisten masuk sebagai 100 Perguruan Tinggi besar dunia dan merupakan perguruan tinggi nomor 1 di Asia Tenggara,” ungkap Prof Ernan.

Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Organisasi Internasional, Endah TD Retnoastuti, menyampaikan bahwa BKSAP mendapatkan tugas untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI) tentang masalah kerja sama antar parlemen, kajian isu terkini yang dibahas, sekaligus memperjuangkan dan mempromosikan kepentingan nasional.

“Sehingga Peran BKSAP semakin meningkat dewasa ini seiring dengan perkembangan dunia yang memiliki sifat saling ketergantungan yang tinggi. Hal ini mendorong BKSAP untuk lebih dekat dengan masyarakat Indonesia demi memotret aspirasi dan membangun multi-perspektif dalam penerapan diplomasi parlemen,” ujar Endah.

Prof Tridoyo Kusumastanto, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University sekaligus pakar pada diskusi tersebut mengungkapkan pentingnya ekonomi maritim secara utuh. “Tidak ada pertumbuhan ekonomi dunia tanpa adanya ekonomi transportasi laut, sehingga kontribusi pertumbuhan ekonomi dunia ditentukan oleh barang barang yang diangkut melalui jalur laut,” ucap Prof Tridoyo.

Sementara, Prof Budi Indra Setiawan menyampaikan terkait water management, bagaimana pengelolaan sumberdaya air harus dilakukan dari hulu hingga hilir dan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti iklim, land use hingga siapa penggunanya. Sementara itu Prof Luky Adrianto menjelaskan mengenai ekonomi maritim dalam rangka Transformasi Ekonomi Biru Indonesia 2045. (dh/Lp)