DPMA IPB University dan PT Adaro Indonesia Gelar Diskusi Evaluasi Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2023

DPMA IPB University dan PT Adaro Indonesia Gelar Diskusi Evaluasi Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2023

DPMA IPB University dan PT Adaro Indonesia Gelar Diskusi Evaluasi Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2023
Berita

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University bersama PT Adaro Indonesia menggelar diskusi evaluasi pelaksanaan program matching fund Kedaireka tahun 2023 pada Rabu, 17/1 di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, Dramaga, Bogor.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hasil pelaksanaan program secara menyeluruh yang dikemas melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Sociopreneur One Village One CEO (OVOC).

Dalam sambutannya, Direktur PMA IPB University, Dr Handian Purwawangsa menjelaskan pelaksanaan program MBKM OVOC. “Pada pelaksanaan MBKM OVOC tahun 2023, sebanyak 62 mahasiswa terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa binaan PT Adaro Indonesia,” ungkapnya.

“Adapun fokus komoditas yang dikembangkan terdiri dari lebah madu kelulut, ikan nila, ikan patin, kambing, maggot Black Soldier Fly (BSF), lobster air tawar, sapi pedaging, ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), kerajinan bambu, kain sasirangan, budidaya padi sawah dan ekowisata padi gunung. Seluruh kegiatan berjalan dengan sukses selama hampir tiga bulan,” tutur Dr Handian.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Head of Corporate Social Responsibility (CSR) Adaro, Okty Damayanti beserta tim Adaro. Pada kesempatan tersebut, ia menyatakan apresiasi pada IPB University yang telah menjadi mitra kolaboratif.

“Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi sebesar-besarnya untuk IPB University yang telah berhasil dalam menjalankan program kerjasama ini dengan baik. Adanya mahasiswa yang turun lapang melalui MBKM dan keterlibatan aktif para dosen ahli yang mendampingi program masing-masing komoditas sangat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat binaan Adaro,” ucapnya.

Melalui forum diskusi tersebut, salah satu topik yang dibahas ialah terkait upaya keberlanjutan program. Dr M Iqbal Irfany, selaku ketua pengusul menyampaikan bahwa masyarakat binaan telah dibekali sebuah SOP (Standar Operasional Prosedur) sesuai dengan komoditas terkait.

“Adanya SOP tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan komoditas secara mandiri dan akan berkomitmen untuk terus menjalankan komunikasi intensif dengan masyarakat binaan secara daring sehingga tenaga ahli dosen dapat memonitoring perkembangan komoditas secara berkala,” tuturnya. (*/Lp)