Tingkatkan Kualitas Produk Kayu, Dosen IPB University Beri Pelatihan kepada Masyarakat Sekitar Hutan

Tingkatkan Kualitas Produk Kayu, Dosen IPB University Beri Pelatihan kepada Masyarakat Sekitar Hutan

Tingkatkan Kualitas Produk Kayu, Dosen IPB University Beri Pelatihan kepada Masyarakat Sekitar Hutan
Berita

Dosen IPB University melalui program Dosen Mengabdi Inovasi (DMI) memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar hutan di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Cigembor, Desa Inten Jaya, Lebak, Banten (26/11). Pelatihan bertajuk Pemilihan Pohon Plus, Perbenihan, Budi Daya dan Pengendalian Hama Penyakit Sengon.

Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini merupakan anggota lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) atau kelompok tani hutan (KTH). Program ini bekerja sama dengan Perum Perhutani (Kesatuan Pemangkuan Hutan/KPH Banten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Koordinator DMI, Prof Ulfah Juniarti Siregar dari Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University memberikan materi mengenai pemilihan pohon plus. Bayu Winata, SHut, MSi, Dr Dede J Drajat dan Prof Noor Farikhah Haneda turut serta memaparkan materi mengenai kesuburan tanah, perbenihan, dan hama penyakit sengon.

“Materi ini sangat penting, mengingat permintaan (demand) kayu sengon masih sangat tinggi, nilai jualnya juga sangat tinggi. Peningkatan produktivitas sengon sangat diperlukan untuk memenuhi demand itu. Kegiatan Dosen Mengabdi Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam berbudi daya sengon,” ujar Prof Ulfah.

Ia menambahkan, peran Perum Perhutani tentunya juga diperlukan. Sebagai pihak yang langsung berhubungan dengan LMDH dan KTH, Perhutani memiliki peran penting untuk mendampingi serta membimbing masyarakat dalam berbudi daya sengon.

“Tidak hanya terbatas pada budi daya, Perhutani diharapkan mampu membimbing masyarakat dalam menjual produk-produk yang dihasilkannya,” tandasnya.

Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, mengingat peserta adalah tulang punggung keluarga dengan sumber pencaharian bertanam sengon. Selain penyampaian materi, praktik lapang juga dilakukan agar dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam mengelola sengon.

Walaupun diterpa hujan, semangat peserta tidak luntur untuk mengikuti kegiatan ini. Romdon, salah satu anggota LMDH mengatakan, “Awalnya saya lieur (pusing) dengan topik ini. Setelah mengikuti kegiatan ini, alhamdulillah tercerahkan, khususnya untuk materi pencegahan hama dan penyakit, karena di tempat (penanaman sengon) saya mendapat banyak serangan hama penyakit.” (*/Rz)