Tim OVOC IPB University Beri Pendampingan Perbaikan Kualitas Air Kolam Pemeliharaan Ikan Patin dengan Cara Filtrasi

Tim OVOC IPB University Beri Pendampingan Perbaikan Kualitas Air Kolam Pemeliharaan Ikan Patin dengan Cara Filtrasi

Tim OVOC IPB University Beri Pendampingan Perbaikan Kualitas Air Kolam Pemeliharaan Ikan Patin dengan Cara Filtrasi
Student Insight

Tim One Village One CEO (OVOC) mahasiswa IPB University menyelenggarakan program pendampingan perbaikan kualitas air dengan cara filtrasi kepada kelompok kerja (Pokja) dan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Pendampingan dilakukan untuk peningkatan kapasitas pengetahuan anggota pokja perikanan di ponpes tersebut.

Kolam filtrasi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kualitas air terutama pada pH, oksigen dan amonia. Dalam prosesnya, mahasiswa IPB University tim OVOC secara aktif mendampingi anggota pokja dan santri yang terlibat.

Tak hanya itu, mereka juga dibekali pengetahuan mengenai cara penggunaan dan pengecekan alat kualitas air serta standar nilai kualitas air yang baik untuk kegiatan budi daya ikan patin.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Adaro Foundation dan IPB University dalam program Kedaireka Matching Fund.

Pendampingan diawali dengan diskusi dan pemaparan materi oleh tim OVOC tentang kualitas air yang baik untuk budi daya ikan patin. Setelah itu, dilanjutkan dengan persiapan media filter berupa ijuk dan bebatuan.

“Media filtrasi yang digunakan untuk filtrasi kolam pemeliharaan yaitu bahan yang mudah dicari, tidak menyulitkan dan murah. Maka dari itu, kami menggunakan ijuk dan bebatuan sebagai media filtrasi,” ujar Salma selaku tim OVOC yang mendampingi kegiatan pelatihan.

Para pokja dan santri sangat antusias mengikuti dan melihat proses pemasangan media filter ke dalam kolam filter. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mencoba secara langsung dalam proses penyusunan media filtrasi tersebut.

“Saya baru mengetahui teknik pemasangan filter ini dengan menggunakan ijuk dan bebatuan, sehingga saya tidak ingin terlewat di setiap sesi materi dan praktik. Saya juga dapat kesempatan untuk bisa praktik langsung selama proses. Jadi bisa merasakan dan akan lebih yakin ke depannya bisa menerapkan juga,” ujar Hadi, ketua Pokja Ponpes Miftahul Ulum.

Setelah media filter sudah siap dan telah dibersihkan, dilanjutkan dengan pemasangan nampan berbentuk bulat menyesuaikan kolam filter dan dipasangkan waring dengan tujuan agar mudah dalam proses pembersihan media filter. Setelah itu diletakan media filtrasi di atas waring.

Dengan adanya kegiatan pendampingan ini diharapkan para santri dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam berbudi daya ikan patin dengan cara menjaga kualitas air ikan sampai panen, sehingga ikan yang dihasilkan mendapatkan produktivitas yang tinggi.

“Adanya pendampingan ini diharapkan para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga belajar di dunia usaha, salah satunya di bidang perikanan sehingga setelah santri lulus, mereka sudah mendapat bekal berwirausaha,” ujar Hadi. (*/Rz)