Siap Mengabdi, Rektor Lepas 401 Mahasiswa KKN-T Inovasi ke 40 Desa di Bogor dan Cianjur

Siap Mengabdi, Rektor Lepas 401 Mahasiswa KKN-T Inovasi ke 40 Desa di Bogor dan Cianjur

Siap Mengabdi, Rektor Lepas 401 Mahasiswa KKN-T Inovasi ke 40 Desa di Bogor dan Cianjur
Berita

Rektor IPB University, Prof Arif Satria melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi ke sejumlah desa di kabupaten/kota di Bogor dan Cianjur. Pelepasan mahasiswa KKN-T Inovasi dilaksanakan di Auditorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Kampus IPB Dramaga, Senin (18/12).

Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa KKN-T Inovasi dipertahankan sebagai sebuah program untuk melatih mahasiswa agar memiliki skill yang tidak diajarkan di kelas. Lewat terjun ke masyarakat, dengan berkomunikasi dengan masyarakat.

“Ini pengalaman luar biasa berada di masyarakat, bagaimana kita membangun kerja sama di masyarakat, menyelesaikan masalah kompleks di masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, program KKN-T Inovasi bertujuan membangun pengetahuan berbasis pengalaman.

“Memiliki kepintaran saja tidak cukup, kepintaran akan digantikan oleh mesin. Tetapi program KKN-T Inovasi merupakan cara latihan wisdom atau kearifan sehingga ada keseimbangan antara otak dan hati, melatih kemampuan menginspirasi, menggerakkan orang lain berpikir dan bertindak,” kata Prof Arif.

Ia menyebut, kehadiran mahasiswa IPB University di desa-desa akan mampu menginspirasi anak-anak desa untuk bisa memperkuat mindset mereka agar punya mimpi dan harapan menjadi orang besar. Dengan begitu, niscaya berdampak untuk memutus ketimpangan yang selama ini terjadi.

“Saya yakin Anda bisa menginspirasi anak-anak desa,” tambahnya.

Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University, Dr Handian Purwawangsa menyampaikan, di periode ke-2 ini, mahasiswa akan memulai KKN-T Inovasi di bulan Desember hingga Januari 2024 berjumlah 401 mahasiswa. Mereka akan melaksanakan KKN-T Inovasi di Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bogor di 40 desa, 6 kecamatan.

Dr Handian pun memberikan gambaran pengalaman pribadinya saat menjadi dosen muda melaksanakan pengabdian di wilayah Jasinga dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Ia melihat di dua wilayah tersebut banyak sekali lahan yang tidak dimanfaatkan. Bahkan setelah dihitung ada sekitar 13.000 hektare lahan tidur. Satu sisi masyarakat banyak menjadi petani gurem sisi lain banyak lahan tidak dimanfaatkan.

Dari persoalan tersebut, ia lantas menyiapkan berbagai program, salah satunya dengan memanfaatkan lahan tidur dengan menanam kopi dan alpukat. Kini program tersebut terus dilakukan dengan jangka 10 tahun. Dia berharap dari pengalamannya ini dapat menginspirasi mahasiswa.

Sementara itu Direktur Kemahasiswaan IPB University, Dr Ujang Suwarna, menyampaikan terkait bobot yang dapat diperoleh mahasiswa dari program KKN-T Inovasi. Dari sisi kurikulum, KKN-T Inovasi memiliki bobot 4 satuan kredit semester (SKS), setara dengan 180 jam, yakni pembekalan 45 jam dan di lapangan 135 jam. (*/Rz)