Prof Lala Kolopaking Jelaskan Peranan Inovasi Sosial Digital Pedesaan dalam Memperkaya Sains Sosial Keindonesiaan
Perkembangan teknologi digital perlu mempunyai arah agar dapat bermanfaat sebagai sumber perubahan sosial yang cepat dan baik untuk mendorong keberlanjutan kehidupan ekonomi-sosial dan sumberdaya alam serta lingkungan dari masyarakat di kota maupun desa.
Prof Lala M. Kolopaking, Dosen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat (SKPM) Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University menjelaskan bahwa sosiologi pedesaan berpotensi mengambil peranan sebagai pengembang teknologi hingga inovasi sosial digital. Pernyataan tersebut dijelaskan pada Kegiatan Pra Orasi Ilmiah pada Kamis, 14/12 secara daring.
Ia menjelaskan, inovasi sosial digital pedesaan diartikan sebagai langkah digitalisasi untuk mengembangkan partisipasi dan melibatkan masyarakat secara demokratis mewujudkan aksi sosial dan politik kolektif untuk menyelesaikan persoalan sosial dan meningkatkan kesejahteraan bangsa di Indonesia.
“Inovasi Sosial Digital Pedesaan bukan produk, tetapi proses yang dikembangkan berbasis riset untuk merawat nilai-nilai sosial yang menjaga menumbuhkan ekonomi yang seimbang dengan kebijakan secara sosial,” ujar Prof Lala.
“Sosiologi Pedesaan yang dikembangkan di IPB University memberi warna tersendiri dalam perkembangan dan pengembangan sains sosial. Sebutan sosiologi “Mazhab Bogor” melekat berlandaskan penelaahan fakta empiris yang diangkat dalam kerangka teori sosiologi dan hasilnya dijadikan untuk melacak solusi persoalan sosial, untuk kemudian dijadikan teori sosiologi,” ucapnya.
Lanjutnya, secara historis sosiologi pedesaan dikembangkan berlandaskan sintesis dua pendekatan, yakni clinical sociology dan engineering sociology untuk menemukan solusi atas persoalan di Indonesia.
“Pendidikan dan pengajaran sosiologi pedesaan didasarkan pada pendidikan berbasis riset dan pengembangan masyarakat di pelosok nusantara. Proses tersebut sekaligus menjadi sarana perluasan teori, konsep ilmu-ilmu sosial dalam konteks Ke-Indonesiaan,” tutur Dosen Fema IPB University tersebut.
Ia mengungkapkan, digitalisasi inovasi sosial menjadi sebuah keniscayaan. Riset berbagai desa di Jawa maupun luar Jawa membuktikan bahwa ekosistem digital berkesejahteraan perlu dikembang dan bermula dari pedesaan.
“Internasionalisasi gagasan dari para penggerak digitalisasi di berbagai aspek kehidupan perlu dihidupkan. Dalam konteks inilah inovasi sosial digital penting dikembangkan agarberkembang pesat dapat lebih bermanfaat sehingga masyarakat mampu membangun dan mengelola sumberdaya yang dikuasai secara berkelanjutan,” tuturnya.
Lanjut Prof Lala, transformasi digital bukan saja diukur sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai pendorong pemerataan berbasis pemanfaatan sumberdaya lokal untuk membangkitkan ekonomi lokal Indonesia.
“Dengan demikian, inovasi sosial digital pedesaan juga menjadi titik masuk untuk pengembangan riset, pendidikan hingga pengembangan masyarakat dalam memperkaya sains sosial keIndonesiaan,” tutupnya. (Lp)