Persiapkan Masa Pensiun, IPB University Gelar Refreshment Purnabakti

Persiapkan Masa Pensiun, IPB University Gelar Refreshment Purnabakti

Persiapkan Masa Pensiun, IPB University Gelar Refreshment Purnabakti
Berita

IPB University mengadakan kegiatan refreshment purnabakti untuk para tenaga kependidikan (tendik) dan dosen yang sudah memasuki masa pensiun. Kegiatan ini diselenggarakan di Amanuba Hotel, Bogor (28/11).

Asisten Direktur Remunerasi dan Kesejahteraan Pegawai, Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) IPB University, Erna Prastiwi, SE MM mengatakan acara pelatihan motivasi untuk purnabakti dirancang sebagai wadah inspiratif untuk mempersiapkan individu menghadapi transisi ke fase pensiun dengan penuh semangat dan kesiapan.

Sesuai dengan nilai pemberdayaan, para purnabakti didorong untuk mengeksplorasi potensi baru, menjalin koneksi sosial dan berkontribusi pada masyarakat.

“Sesi interaktif dan ceramah inspirasi menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi, memastikan bahwa pensiunan siap dan bersemangat menghadapi babak baru dalam perjalanan hidup purnabakti IPB University,” ucapnya.

Direktur SDM IPB University, Dr Heti Mulyati mengatakan purnatugas hanya merupakan kewajiban administratif semata. “Meskipun purnatugas hanya berkaitan dengan administrasi, penting bagi kita semua untuk tetap menjadi sumber inspirasi, di mana pun kita berada,” ungkapnya.

Dr Heti melanjutkan batas usia pensiun bagi tendik adalah 58 tahun, sementara untuk dosen lektor kepala adalah 65 tahun.

“Setiap tahun, sekitar 100 orang pensiun dari IPB University. Masa pensiun adalah babak hidup yang seharusnya kita jalani dengan kebahagiaan, sambil terus memberikan inspirasi untuk masa depan,” terangnya.

Trainer Prima Kelola IPB Consulting, Dr Faqih Syarif mengungkapkan bahwa untuk menjadi pribadi yang besar dan berjiwa sosial harus prioritaskan kebahagiaan sebagai landasan utama. Cerdas memilih pikiran positif juga penting untuk membentuk masa depan dan menciptakan nilai-nilai positif yang berlimpah.

“Segeralah bapak ibu bergabung dengan komunitas yang positif, aktif dan kontributif karena itu akan memperkaya perjalanan hidup,” tuturnya.

Dr Faqih melanjutkan kunci awal produktivitas adalah mengatasi hambatan-hambatan yang tak terlihat, sehingga potensi diri dapat berkembang optimal.

“Setelah melalui proses pemantapan diri dan kesulitan yang pantas dihadapi, yakinlah bahwa kebijaksanaan Ilahi akan memberikan yang sesuai dan terbaik. Kita harus membangun kekuatan dari dalam diri sendiri, menjadi sumber daya utama dalam mencapai tujuan hidup,” terangnya. (dr)