Pada Diskusi Akhir Tahun 2023, Rektor IPB University Berpesan untuk Memberikan Manfaat Bagi Kemajuan Bangsa
Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University bersama Majelis Pengurus Pusat (MPP) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Wakaf Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia gelar Diskusi Akhir Tahun 2023 dengan tema “Refleksi Dinamika Perjalanan Bangsa 2023 dan Proyeksi 2024”. Kegiatan diskusi dilaksanakan secara hybrid di Ruang Equilibrium, Kampus IPB Dramaga pada Kamis, 28/12.
Dr Irfan Syauqi Beik, Dekan FEM IPB University dalam sambutannya mengatakan diskusi tersebut merupakan refleksi perjalanan bangsa terutama di tahun 2023. “Dalam diskusi ini kita akan membahas dinamika perjalanan bangsa dari berbagai perspektif keilmuan dan sudut pandangi, sekaligus berbicara mengenai proyeksi di tahun 2024 pada masa transisi peralihan kepemimpinan yang baru,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa pada kegiatan tersebut terdapat dua momen istimewa. Pertama yakni merayakan ulang tahun ICMI yang ke-33. Menurut perspektifnya sebagai seorang ekonom syariah, ICMI termasuk institusi yang membantu lahirnya ekonomi syariah di Indonesia.
“Kedua, penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) program wakaf produktif benih unggul untuk ketahanan pangan yang merupakan bagian dari inovasi yang ada di IPB University. Dalam MoU itu kita memadukan antara keahlian di bidang pertanian dengan instrumen wakaf dan juga dengan keterlibatan institusi perbankan,” tuturnya.
Prof Arif Satria, Rektor IPB University sekaligus Ketua Umum ICMI yang hadir memberikan keynote speech mengatakan ICMI berpegang prinsip pada 5K, yaitu memiliki kualitas iman, kualitas pikir, kualitas kerja, kualitas karya dan kualitas hidup.
“5K itu merupakan orientasi ICMI sebagai penggerak peradaban baru di Indonesia. Sehingga pada tahun 2024 saatnya kita harus memiliki tekad untuk memberikan manfaat baik secara individual maupun secara institusional. ICMI memposisikan diri sebagai sumber inspirasi juga sebagai salah satu penggerak transformasi,” ujarnya.
Ia juga berpesan untuk selalu memberikan manfaat kepada orang lain yang memiliki efek besar pada kemajuan. “Jika kita memiliki orientasi kepada tingkat kemanfaatan yang berkembang, kemajuan bangsa akan bisa tercapai dan kemajuan umat dapat terwujud. Oleh karena itu pemikiran mendayagunakan karya dan inovasi kita harus memberi manfaat yang besar,” ucapnya.
Prof Arif berharap forum ini dapat mengkaji apa yang terjadi di tahun 2023 dengan meningkatkan kualitas pembangunan dan demokrasi yang akan muncul. “Transformasi leadership berbasis elektoral sudah saat nya bergeser menjadi leadership berbasis pada substansial, berarti kualitas leader menjadi penting. Dengan adanya kegiatan ini kita bisa mendapatkan bekal untuk memberikan manfaat bagi kemajuan umat dan bangsa,” ujarnya.
Diskusi tersebut dihadiri oleh tiga narasumber yakni Prof Didin S. Damanhuri (Dewan Pakar ICMI), Prof Yusman Syaukat (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University) dan Dr Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia/DDII) dengan moderator Elba Damhuri (Pimpinan Redaksi Republika). (*/Lp)