Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan IPB University Gelar Exhibition Aquatic Product Innovation
Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyelenggarakan Exhibition Aquatic Product Innovation, dalam rangka kegiatan Technopreneurship Camp Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Dilaksanakan pada 11/12 di Koridor B2 Dolphin, Kampus IPB Dramaga, Bogor.
Dr Eng Wahyu Ramadhan, Sekretaris Departemen THP FPIK IPB University sekaligus penanggung jawab kegiatan tersebut menjelaskan, pameran dilaksanakan dalam rangka mata kuliah Technopreneurship Hasil Perairan yang merupakan mata kuliah wajib yang mengeskalasi teknologi pengolahan hasil perikanan ke dalam bisnis yang siap dikomersialkan.
“Terdapat 12 inovasi yang dihasilkan dari karya original mahasiswa secara kelompok dan merupakan tugas akhir dari mata kuliah Technopreneur Hasil Perairan. Produk tersebut sebagian besar berbahan dasar ikan, rumput laut dan spirulina,” ungkapnya.
Sunda Galih, mahasiswa peserta Exhibition Aquatic Product Innovation mengatakan, “Saya dan kelompok saya menginisiasi camilan yang terbuat dari ikan patin dan rumput laut yang baik untuk kesehatan karena gluten free, cocok untuk seseorang yang tidak bisa mengkonsumsi tepung,” ujar Mahasiswa THP ini.
Ia berharap semua mahasiswa peserta kegiatan ini dapat membuat inovasi yang tentunya bermanfaat untuk masyarakat dan memiliki peluang pasar, sehingga dapat mengenalkan produk pangan dan non pangan yang terbuat dari bahan industri perikanan
“Kegiatan ini luar biasa karena sesuai dengan minat saya untuk bisa menghasilkan sebuah produk, karena dengan adanya program ini saya merasa terwadahi sehingga bisa menyalurkan ide dan gagasan inovasi kami untuk diwujudkan secara nyata,” ungkap Galih..
Mahasiswa lainnya, Mikel Martin, mahasiswa THP yang juga peserta dalam kegiatan pameran tersebut mengenalkan produk yang diinovasikan yaitu Receh (Bakso Goreng Keceh).
“Produk kami menggunakan unsur perairan dengan menggunakan bahan baku dari ikan lele sehingga berbeda dengan produk yang biasanya beredar di masyarakat. Pemilihan ikan lele dalam produk kami dipilih karena ikan ini memiliki nilai protein yang tinggi dan belum ada sebelumnya di kalangan masyarakat,” ucapnya.
Lanjut Mikel, produk Receh memiliki keunikan dan berbeda dengan basreng yang dijual di pasaran, produknya menggunakan packaging yang unik, sehingga nantinya para konsumen menjadi tertarik membeli produk tersebut.
“Saya senang dan bangga karena dengan adanya pameran ini saya bisa memasarkan produk yang saya buat sendiri dan harapannya produk yang kami buat bisa tersebar dan disukai oleh masyarakat,” ujarnya. (Lp)