Kreatif! Mahasiswa ITK IPB University Kenalkan Mikroplastik Lewat Buku Anak
Elif Ivana Hendastari, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menciptakan sebuah buku anak sebagai media edukasi mengenai mikroplastik.
“Sekarang ini, plastik telah mencemari kehidupan di bumi ini. Bahkan mikroplastik, plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter, telah masuk ke dalam rantai makanan dan masuk ke dalam tubuh manusia,” ungkap Elif.
Keadaan ini, menurutnya menjadi penting untuk disuarakan, melihat mayoritas masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak, belum banyak mengetahui mengenai mikroplastik.
“Buku anak ini berjudul Miko Si Mikroplastik. Buku ini berdasarkan penelitian yang sedang saya lakukan mengenai mikroplastik pada sedimen pantai di salah satu pulau di Indonesia,” ujar dia.
Selama proses penelitian, Elif mengungkap ia banyak mengetahui fakta bahwa di Indonesia masih sedikit sekali yang mengetahui jika mikroplastik sudah menjadi pencemar, baik itu pada lingkungan maupun tubuh manusia.
Buku ini merupakan hasil proyek konservasi yang dilakukan Elif bersama Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (KIARA). Buku ini dikemas penuh dengan gambar dan warna. Tentunya buku ini telah dipublikasi dan terdaftar di International Standard Book Number (ISBN).
“Buku ini telah dipublikasi dan terdaftar ISBN serta tercetak sebanyak 150 buku. Sebagian kami jual untuk mendukung kegiatan berikutnya, sebagian lagi saya kirimkan ke sekolah dan taman baca di berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari Riau hingga Kalimantan,” kata Elif.
Ia mengulas, buku Miko Si Plastik ini banyak bercerita mengenai proses terbentuknya mikroplastik serta jenis-jenisnya. Buku ini bercerita mengenai jenis, warna, ukuran dan proses terbentuknya mikroplastik.
“Selain itu, buku ini juga bercerita bahwa apa yang terjadi di laut dapat dipengaruhi dengan aktivitas manusia di darat melalui sungai salah satunya,” jelasnya.
Dalam proses pembuatannya, banyak tantangan yang dihadapi oleh Elif. Ia mengaku, “Proses pembuatan buku ini tentu menjadi tantangan bagi saya karena ini pertama kali. Kendala terbesar adalah mengubah bahasa ilmiah menjadi bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Tentunya berkali-kali revisi,” tambah Elif.
Saat ini, buku Miko Si Mikroplastik digunakannya sebagai media untuk edukasi kepada anak-anak bersama dengan komunitas yang ia dirikan yaitu Asa Konservasi (Asarasi).
“Agar tetap berkelanjutan, saya membuat komunitas yaitu Asarasi yang bergerak dalam menyuarakan konservasi khususnya mikroplastik, tentu targetnya adalah anak-anak,” imbuh Elif.
Ketua Departemen ITK IPB University, Dr Syamsul Bahri Agus menyambut baik upaya yang digagas oleh Elif. Menurutnya, peluncuran buku ini merupakan sebuah upaya kreatif untuk menyampaikan informasi tentang dampak mikroplastik secara sederhana namun mendidik kepada generasi muda.
“Ini adalah langkah positif dari mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan pada usia dini,” ujar Dr Syamsul dengan bahagia. (*/Rz)