Kantor Manajemen Risiko IPB University Adakan Inhouse Training Qualified Risk Management Analyst
Dalam upaya memperkuat budaya sadar risiko dan implementasi manajemen risiko di lingkungan kampus IPB University, Kantor Manajemen Risiko (KMR) bekerjasama dengan Way Academy, menyelenggarakan pelatihan manajemen risiko dengan skema Qualified Risk Management Analyst (QRMA) bagi calon anggota Komisi Risiko dan K3 Fakultas dan Sekolah.
Pelatihan diikuti oleh lima belas peserta yang terdiri dari perwakilan Fakultas dan Sekolah, Kantor Audit Internal dan Kantor Manajemen Mutu IPB University. Kegiatan berlangsung selama tiga hari pada 13-15/2 di Kampus IPB Dramaga, Bogor.
Kepala Kantor Manajemen Risiko IPB Universuty, Ir Budi Purwanto dalam sambutannya menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan rangkaian agenda membangun budaya sadar risiko dan pengembangan kompetensi organisasi untuk mengelola risiko sehingga keputusan yang diambil didasarkan pada pertimbangan risiko.
“Peserta training QRMA ini merupakan calon anggota Komisi Risiko dan K3 yang berfungsi sebagai Risk Officer atau Risk Champion di unit kerja masing-masing. Komisi ini nantinya akan mengemban tugas pelaksanaan proses manajemen risiko yang dijalankan oleh unit kerjanya,” ujar Budi.
Ia berharap peserta dapat memahami proses manajemen risiko, menyusun peta risiko, dan melakukan mitigasi risiko serta akan berperan memberikan dukungan teknis untuk menyusun performa risiko di fakultas atau sekolah dan unit kerja terkait.
“Unit kerja sebagai lini pertama dalam konsep Pertahanan Tiga Lini (Three Lines of Defense) merupakan Risk Owner atau pemilik risiko. Risiko diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang jika terjadi dapat berdampak negatif,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kehadiran risiko ini bisa mengganggu pencapaian tujuan organisasi, sehingga manajemen risiko menjadi sangat penting untuk memprediksi kemungkinan kejadian di masa mendatang.
“Mengidentifikasi dan menilai risiko dengan tepat akan menghasilkan manajemen risiko yang efektif, begitu pula sebaliknya. Meningkatnya risiko adalah sesuatu yang tak terhindarkan,” papar Budi.
Ia mengungkapkan, manajemen risiko yang baik menjadi salah satu faktor krusial dalam pencapaian tujuan organisasi berupa pencapaian IKU (Indeks Kinerja Utama). Oleh karena itu, dengan keberadaan Komisi Risiko dan K3, KMR berharap akan lebih mudah menjalankan perannya sebagai lini kedua untuk melaksanakan proses komunikasi dan koordinasi dengan unit kerja atau pemilik risiko. (*/Lp)