FEM IPB University dan KBRI Australia Gelar The Australia Update 2023, Bahas Komoditas Gandum dan Daging Sapi

FEM IPB University dan KBRI Australia Gelar The Australia Update 2023, Bahas Komoditas Gandum dan Daging Sapi

FEM IPB University dan KBRI Australia Gelar The Australia Update 2023, Bahas Komoditas Gandum dan Daging Sapi
Berita

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra menggelar The Australia Update 2023 ‘Wheat and Red Meat’ secara hybrid di Auditorium FEM, Rabu (29/11).

Kegiatan yang turut bekerja sama dengan Central Queensland University Australia ini digelar sebagai wadah diskusi dan pertukaran wawasan terkait berbagai isu sektor agrikultur di Australia. Harapannya, peserta mendapatkan pencerahan strategis demi menghadapi isu serupa di Indonesia.

Prof Arif Satria, Rektor IPB University yang hadir secara daring menyebut, acara Australia Update bukan hanya sekadar pertemuan antara akademisi, praktisi dan pemangku kebijakan, tetapi juga agenda untuk memperkuat hubungan diplomatik Australia dan Indonesia. Semakin penting lagi dengan adanya kemitraan perdagangan yang kuat.

“Saya harap dengan adanya diskusi ini dapat menghasilkan solusi-solusi yang strategis bagi kedua negara dan dapat bertukar ilmu dan best practice di sektor agrikultur terutama bagi industri pangan berbasis gandum dan daging sapi,” pungkasnya.

H E Siswo Pramono, Duta Besar Indonesia di Australia dalam pembukaannya mengapresiasi FEM IPB University yang telah mengorganisasikan acara tersebut. Menurutnya diskusi ini sangat strategis karena komoditas daging sapi penting bagi Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia menjadi negara top 10 pengekspor daging sapi Australia yang terbesar.

“Perdagangan ini merupakan prospek yang bagus untuk turut memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia di bidang ekonomi,” terangnya.

Diskusi ini menilik tentang konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia dan kemungkinan peningkatan permintaan daging sapi. Ia melanjutkan, diskusi ini juga membahas masa depan industri pangan berbasis gandum di Indonesia.

Dia pun berharap dengan adanya diskusi ini, perbincangan tentang keamanan pangan, kesejahteraan hewan dan best practice industri gandum dan daging sapi dapat dipelajari oleh Indonesia.

Stephen Scott, Deputi Duta Besar Australia di Indonesia dalam sambutannya juga menyinggung bahwa keamanan pangan menjadi hal yang penting bagi kedua negara untuk saling ditingkatkan. Terlebih Indonesia telah menjadi rekan dagang utama Australia sehingga permintaan produk gandum dan daging sapi yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan menjadi keniscayaan.

“Perekonomian Indonesia semakin bertumbuh kuat sehingga permintaan produk yang berkualitas semakin tinggi. Hal ini tentu mempengaruhi industri dan petani serta peternak lokal,” jelas dia.

“Keamanan pangan juga menjadi tantangan tersendiri sehingga Australia dan Indonesia harus bergandengan untuk mempraktikkan best practice demi mendukung produktivitas sektor agrikultur di Indonesia,” tambahnya. (MW/Rz)