Dosen Sekolah Vokasi IPB University Bantu Pondok Pesantren Penyediaan Air Bersih

Dosen Sekolah Vokasi IPB University Bantu Pondok Pesantren Penyediaan Air Bersih

Dosen Sekolah Vokasi IPB University Bantu Pondok Pesantren Penyediaan Air Bersih
Berita

Para dosen Sekolah Vokasi IPB University memberikan bantuan kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Thoyyibah Al-Islami Bogor dalam mengupayakan penyediaan air bersih. Tersedianya air bersih sangat penting bagi keperluan mandi dan cuci bagi para santri, ustaz dan pengurus ponpes tersebut.

“Dalam program kali ini kami membantu membuatkan sistem penyediaan air bersih menggunakan metode pengendapan dan filtrasi. Metode ini memang kami khususkan untuk membantu Ponpes putra Thoyyibah Al-Islami Bogor yang mengalami kesulitan penyediaan air bersih,” kata ketua tim pengabdian masyarakat (PPM) Ika Resmeiliana, SHut, MSi.

Berdasarkan pemantauan tim, kondisi air di Ponpes Thoyyibah Al-Islami sangat mengganggu aktivitas belajar para santri. Air yang tersedia keruh, bau, berwarna dan tidak layak untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Kondisi tersebut, kata Ika, akan berdampak pada kesehatan santri.

“Kegiatan PPM ini sekaligus merupakan alih teknologi mulai dari cara pembuatan bak penyaring, pengoperasian sampai pemeliharaan alat penyaring air yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pondok pesantren dan juga masyarakat,” ujar Fany Apriliani, SE, MT, salah satu anggota tim dalam materi penyuluhan.

drh Henny Endah A, MSc menyatakan, kegiatan PPM di ponpes ini karena adanya keluhan dari para santri dan ustaz yang mengalami kesulitan dalam penyediaan air bersih untuk keperluan hygiene dan sanitasi sehari-hari. Bahkan tak sedikit dari mereka yang mengeluhkan gatal dan penyakit kulit.

Menurut Yudith Vega Paramitadevi, ST, MSi, pengolahan air bersih ini meliputi dua tahap yaitu proses koagulasi diikuti proses flokulasi oleh bahan kimia yang terlarut dalam air. Dari proses tersebut, dihasilkan koloid yang mudah mengendap kebagian dasar bak yang dilakukan dalam bak penampungan. Dan, proses penyaringan/filtrasi air untuk menghilangkan warna dan bau.

Setelah didiamkan selama 24 jam, air hasil penyaringan berwarna lebih bening dengan sedikit endapan di dasarnya. Tim dosen Sekolah Vokasi IPB University juga memastikan air hasil penyaringan dengan uji laboratorium. Hasil uji tersebut diharapkan diperoleh penurunan yang sangat signifikan dari warna dan turbidity air baku.

“Dari hasil ini, para santri, ustaz dan pengurus ponpes sangat antusias dengan adanya bantuan metode penyaring air ini, karena hasil air setelah melalui saringan ini cukup bersih dan layak digunakan untuk kegiatan MCK di ponpes tersebut,” tutur Ika.

Ustaz Irfan selaku pengurus pesantren putra menyampaikan sudah selayaknya aktivitas santri di ponpes didukung oleh tersedianya air yang bersih, sehat dan aman. Bahkan, pihaknya berharap alat penyaring ini bisa dikembangkan untuk debit yang lebih besar lagi karena jumlah santri dari tahun ke tahun selalu bertambah, serta digunakan juga untuk sumber air minum di ponpes. (IRS/ARK)