Departemen MSP IPB University Terima Kunjungan UBB Bahas Proses Pengembangan Kurikulum Terintegrasi MBKM

Departemen MSP IPB University Terima Kunjungan UBB Bahas Proses Pengembangan Kurikulum Terintegrasi MBKM

Departemen MSP IPB University Terima Kunjungan UBB Bahas Proses Pengembangan Kurikulum Terintegrasi MBKM
Berita

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menerima kunjungan dari Jurusan MSP, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung (UBB). Maksud kunjungan tim MSP UBB adalah untuk studi banding dan benchmarking terkait kurikulum K2020 terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan implementasinya.

Pada kunjungan tersebut, delegasi UBB memaparkan struktur kurikulum program S1 yang sudah terintegrasi program MBKM. Disampaikan pula bagaimana implementasi MBKM bagi mahasiswa MSPP-UBB saat ini.

Tim MSP UBB juga meminta ulasan, arahan dan masukan dari Departemen MSP IPB University terhadap struktur kurikulum K2020 dan implementasi MBKM di MSP UBB.

Tim MSP-UBB terdiri atas Dr Fika Dewi Pratiwi (Ketua Jurusan MSP) dan Andi Gustomi, SPi, MSi (Sekretaris Jurusan MSP). Tim MSP UBB diterima langsung oleh Prof Hefni Effendi (Ketua Departemen), didampingi oleh beberapa dosen Departemen MSP IPB University, yaitu Dr Ali Mashar (Sekretaris Departemen), Dr Rahmat Kurnia (Ketua Komisi Pendidikan S1), Dr Ayu Ervinia dan Prof Niken TM Pratiwi (Anggota Komisi Pendidikan S1), Dr Mukhlis Kamal (Ketua Program Studi/Prodi Magister Pengelolaan Sumberdaya Perairan) dan Dr Majariana Krisanti.

“Struktur kurikulum K2020, baik yang sudah terintegrasi dengan program MBKM atau pun belum, sudah disusun secara sistematis dan terstruktur,” jelas Ketua Departemen MSP IPB University, Prof Hefni Effendi.

Kurikulum tersebut, lanjutnya, disusun berdasarkan mandat departemen, kompetensi dan hierarki keilmuan prodi yang secara teknis dijabarkan dalam bentuk learning outcome (LO) dan sub-LO.

Selain itu, tim MSP IPB University juga menyampaikan transformasi implementasi MBKM hingga kini. Dari saat ini yang masih tersebar di tiap semester hingga ke depan yang nantinya terarah dan terstruktur dalam satu semester serta dikaitkan dengan indikator kinerja utama (IKU) Departemen MSP IPB University.

Prof Hefni mengurai beberapa poin penting dalam pertemuan tersebut. Pertama, kesepakatan pendampingan dari tim MSP IPB University kepada tim MSP UBB dalam penyusunan kurikulum secara sistematis dan terstruktur yang didasarkan pada mandat dan kompetensi serta hierarki keilmuan prodi.

“Kedua, mata kuliah inti dan fundamental Prodi MSP harus menjadi mata kuliah wajib yang harus diambil seluruh mahasiswa, tidak menjadi mata kuliah pilihan atau mata kuliah yang di-MBKM-kan,” terang Prof Hefni.

Selain itu, mata kuliah muatan lokal yang sesuai dengan kompetensi MSP dapat dimasukan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa MSP UBB, seperti terkait pengelolaan perairan bekas galian tambang dan pulau-pulau kecil.

“Terakhir, implementasi MBKM bagi mahasiswa MSP UBB perlu didisain oleh prodi agar terstruktur dan terarah untuk meningkatkan softskill dan hardskill mereka,” tutup Prof Hefni. (*/Rz)