Tingkatkan Kualitas Anak, IPB University Beri Pendampingan Melalui Program Sekolah Keluarga Berkualitas

Tingkatkan Kualitas Anak, IPB University Beri Pendampingan Melalui Program Sekolah Keluarga Berkualitas

Tingkatkan Kualitas Anak, IPB University Beri Pendampingan Melalui Program Sekolah Keluarga Berkualitas
Berita

Investasi anak merupakan elemen penting dalam pembentukan masyarakat yang berkelanjutan dan berkualitas. Dengan memahami nilai anak, pemanfaatan sumber daya keluarga dan kewajiban orang tua dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam perkembangan anak-anak.

IPB University sebagai lembaga akademisi berperan dalam mendukung investasi anak dari segi pendidikan, pengembangan keterampilan, dukungan sosial dan persiapan untuk masa depan. Dalam hal ini, Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) bekerja sama dengan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) kembali menyelenggarakan program Sekolah Keluarga Berkualitas yang bertemakan ‘Investasi Anak untuk Meningkatkan Kualitas Anak’ di Kelurahan Balumbangjaya, Bogor, Jawa Barat.

Dr Istiqlaliyah Muflikhati, dosen Departemen IKK IPB University menjelaskan pentingnya pendidikan dalam perkembangan karakter anak. Dalam kesempatan itu, ia menjabarkan, seorang anak memiliki empat nilai penting meliputi nilai agama, nilai ekonomi, nilai sosial dan nilai psikologis.

“Nilai agama dalam seorang anak berarti anak sebagai amanah titipan dari Tuhan yang harus dijaga dan dirawat. Anak juga menjadi sumber kasih sayang dan sarana ladang pahala bagi orang tua yang mengasuh,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, anak juga berperan sebagai sumber rezeki, membantu pekerjaan orang tua, membantu orang tua dalam mencari nafkah, membantu perekonomian keluarga, serta menjadi tumpuan hidup di hari tua. Hal inilah yang menambah nilai ekonomi pada anak.

“Seorang anak juga memiliki nilai sosial yaitu sebagai penerus keturunan, sebagai ahli waris, hingga sebagai sumber kebanggaan orang tua di masyarakat. Selain itu, anak juga memiliki nilai psikologis dengan menimbulkan perasaan aman, terjamin, bangga dan puas, mendorong semangat bekerja, menghibur orang tua, hingga mempererat hubungan orang tua,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Dr Istiqlaliyah juga menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis sumber daya keluarga yang dapat dimaksimalkan untuk investasi anak, yakni sumber daya manusia, sumber daya materi dan sumberdaya waktu. Sumber daya manusia (SDM) meliputi aspek jasmani, rohani dan spiritual serta terdiri dari afektif (perasaan), kognitif (pemikiran) dan psikomotor (keterampilan fisik).

Sementara sumber daya materi terdiri dari aset lancar (uang, emas) dan aset tidak lancar (rumah, tanah). Adapun sumber daya waktu adalah aset yang nilainya tetap, terbagi untuk pekerjaan domestik dan mencari nafkah, dengan setiap individu memiliki 24 jam dalam sehari.

“Semakin besar anak, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua semakin banyak, sementara waktu yang dikorbankan untuk anak semakin sedikit,” tutupnya. (*/Rz)