Program OVOC IPB University Fasilitasi Penerapan SI APIK dalam Penyusunan Laporan Keuangan BPUP Ponpes Al-Islam

Program OVOC IPB University Fasilitasi Penerapan SI APIK dalam Penyusunan Laporan Keuangan BPUP Ponpes Al-Islam

Program OVOC IPB University Fasilitasi Penerapan SI APIK dalam Penyusunan Laporan Keuangan BPUP Ponpes Al-Islam
Berita

Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Sociopreneur One Village One CEO (OVOC) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Islam, Kalimantan Selatan melaksanakan pendampingan dan transfer teknologi untuk komoditas kambing.

Salah satu pendampingan yang dilakukan adalah terkait pencatatan keuangan usaha tani di Ponpes Al-Islam. Tim OVOC IPB University memfasilitasi penerapan aplikasi SI APIK atau Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan dalam penyusunan laporan keuangan Badan Pengelola Usaha Pesantren (BPUP).

Tenaga ahli IPB University yang turut hadir dalam kegiatan ini adalah Farida Ratna Dewi, SE, MM, dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

Pendampingan ini dihadiri oleh 39 orang santri kelas 3 Madrasah Aliyah, anggota BPUP, Kelompok Kerja (Pokja) komoditas peternakan, mahasiswa IPB University, serta tim Program Adaro Santri Sejahtera (PASS).

Dalam pemaparan materi, Farida Ratna Dewi menyampaikan pandangannya mengenai pencatatan keuangan BPUP di Ponpes Al-Islam. Menurutnya, SI APIK sangat memberikan dampak positif bagi aktivitas bisnis para pelaku usaha dalam menyusun laporan keuangan.

“Aplikasi yang diluncurkan oleh Bank Indonesia itu bertujuan untuk mempermudah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melakukan pencatatan laporan keuangan secara online dengan model single entry, walaupun minim pemahaman mengenai akuntansi.” tuturnya.

Komoditas kambing dan perikanan merupakan usaha bisnis yang ada di Ponpes Al-Islam. Pada komoditas perikanan, produksi ikan lebih banyak dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri, sedangkan pada komoditas kambing lebih banyak dijual keluar terutama pada dan kebutuhan aqiqah.

“Pencatatan keuangan pada komoditas tersebut akan sangat bermanfaat untuk merapikan pendataan pengeluaran dan pemasukan, sehingga dapat menghindari penjualan kambing dengan harga tidak sesuai atau merugi,” terangnya.

Anggota BPUP yang mengelola usaha kambing dan nila, tidak semuanya memiliki latar belakang dalam bidang akuntansi dan manajemen. Di sisi lain, untuk mempekerjakan seorang ahli akuntan masih belum memungkinkan secara finansial.

“Kegiatan pendampingan menggunakan aplikasi SI APIK oleh dosen IPB University dapat membantu mengarahkan dalam pencatatan keuangan BPUP di Ponpes Al-Islam. Hal ini menjadi pengetahuan bagi kami dalam melakukan pencatatan keuangan agar teratur setiap adanya pemasukkan dan pengeluaran dari penjualan”, ujar Maimunah selaku Bendahara BPUP. (*/Rz)