Prof Ernan Rustiadi: Dosen Muda Masa Depan IPB University

Prof Ernan Rustiadi: Dosen Muda Masa Depan IPB University

Prof Ernan Rustiadi: Dosen Muda Masa Depan IPB University
Berita

Sebagai upaya peningkatan hasil riset dan inovasi dosen muda, Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) IPB University melaksanakan workshop perhitungan tingkat kesiapterapan teknologi (TKT). Workshop ditujukan kepada 68 peneliti skema dosen muda yang digelar di Ruang Senat Akademik, Gedung Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga (2/11).

Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi mengungkapkan, IPB University siap untuk membantu penelitian para dosen muda. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menyediakan skema penelitian seperti R3 yang didanai oleh internal IPB University.

Program penelitian R3 terdiri dari skema riset fundamental (Ri- Fund), riset kolaborasi internasional (Ri-Koin), riset kolaborasi nasional (Ri-Na). Output dari kegiatan ini diharapkan secara institusi dapat meningkatkan partisipasi dosen, terutama dosen muda dalam kegiatan riset, sehingga dihasilkan luaran berupa publikasi yang dapat mendukung kualitas dan kuantitas capaian output perguruan tinggi.

“Melihat dosen muda seperti melihat masa depan IPB University. Harapannya, hasil dari luaran riset dosen muda ini berupa hak cipta, sehingga bisa meningkatkan indikator kinerja utama (IKU) ke-5. Hasil kerja dosen nantinya dapat digunakan masyarakat dan dapat rekognisi internasional dengan memanfaatkan hasil riset dan pengabdian,” ucapnya.

Direktur Riset dan Inovasi IPB University, Prof Sugeng Heri Suseno menyarankan kepada para peneliti dosen muda untuk mulai melakukan kerja sama dengan mitra meskipun masih tergolong penelitian dasar (TKT 1-3). Kerja sama tersebut akan memudahkan para peneliti untuk maju ke tingkatan penelitian terapan (TKT 4-6).

Dalam kesempatan sama, Asisten Direktur Inovasi, Dr drh I Ketut Mudite Adnyane mengungkapkan pentingnya TKT untuk mengukur tingkat kematangan atau kesiapterapan suatu hasil penelitian. Tujuan dari pengukuran ini agar teknologi dapat diadopsi oleh pengguna baik oleh pemerintah, industri maupun masyarakat.

“Selain itu, pengukuran TKT ini dapat membantu pemetaan kesiapterapan teknologi, mengevaluasi pelaksanaan program atau kegiatan riset dan pengembangan, serta mengurangi resiko kegagalan dalam pemanfaatan teknologi,” imbuhnya.

Berdasarkan bidang fokus penelitian TKT terbagi menjadi beberapa bagian di antaranya umum dan hard engineering, software, pertanian/perikanan/peternakan, kesehatan-produk vaksin/hayati, kesehatan-produk alat kesehatan, farmasi, sosial humaniora dan pendidikan.

Salah satu luaran penelitian selain publikasi bisa mendapatkan luaran berupa Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Berdasarkan data dari halaman sinta score, HKI IPB University dalam tiga tahun terakhir diperoleh 40.515. Angka tersebut masih rendah dibandingkan universitas lain yang memperoleh skor HKI 104.950.

Semua hasil riset dosen muda ini diharapkan dapat dicatatkan sebagai HK. Sebab, selain untuk meningkatkan score sinta dari dosen muda, hal itu juga dapat menjadi rekam jejak sebuah penelitian. (*/Rz)