PKSPL IPB University Wakili Indonesia di Geo Blue Planet Symposium

PKSPL IPB University Wakili Indonesia di Geo Blue Planet Symposium

PKSPL IPB University Wakili Indonesia di Geo Blue Planet Symposium
Berita

Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) atau Center for Coastal and Marine Resources Studies (CCMRS) IPB University menghadiri Geo Blue Planet 6th Symposium di The Ambassador Seoul A Pullman Hotel, Korea Selatan (31/10-2/11). Simposium ini bertemakan Digital Solutions for Sustainable Oceans.

PKSPL IPB University merupakan Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network Learning Center (PNLC) diundang untuk hadir dalam acara ini. Kehadiran PKSPL IPB University sebagai bagian dari perwakilan lembaga penelitian pesisir dan kelautan Indonesia. Hadir dalam forum ini, Prof Yonvitner, Kepala PKSPL sekaligus President PNLC bersama Isdahartati, MSi sebagai peneliti.

“Kegiatan ini merupakan jendela IPB University untuk terhubung dengan dunia global dalam isu-isu kelautan dan pesisir secara global,” ujar Prof Yonvitner yang juga Guru Besar IPB University di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Dalam sambutannya Sung-Jin Cho selaku Sekretariat Geo Blue Planet Asia memaparkan bahwa tujuan dari simposium ini adalah untuk meningkatkan hubungan regional dan internasional sekaligus mempromosikan hubungan antara para pemangku kepentingan dan kelompok pemerhati Geo Blue Planet.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari peserta yang melakukan kegiatan focus pada Geo Blue Planet,” ujar Sung-Jin Cho yang juga sebagai peneliti Korea Maritime Institute (KMI).

Kim Jong Deong, Presiden KMI menyampaikan bahwa ada tiga agenda utama pada simposium ini. Pertama, GEO Blue Planet Session yang salah satu tujuannya adalah untuk mempromosikan dan berdialog mengenai isu pesisir dan laut di kawasan Asia.

“Agenda kedua adalah Digital Solution Session yang bertujuan mengatasi isu-isu global kelautan seperti perubahan iklim, sampah laut (marine debris), dead zones, hilangnya keanekaragaman hayati laut, illegal fishing dan penangkapan ikan yang berlebihan,” imbuhnya.

Adapun agenda ketiga, lanjutnya, adalah Forum Simposium dengan tujuan utama untuk mengeksplorasi isu regional kritis terkait dengan pemanfaatan ruang laut serta strategi berkoordinasi dengan kelompok kerja Geo Blue Planet di Asia.

Pada kegiatan simposium ini juga ada kegiatan side event yang membahas isu-isu terkini terkait pesisir dan laut secara berkelanjutan. “Side event ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai pemahaman bersama terhadap isu ruang laut serta dialog untuk mendorong kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan,” ujar Kim Jong Deong. (ISD/Rz)