IPB University Wakili Indonesia di TEEBAgriFood Global Symposium, Thailand

IPB University Wakili Indonesia di TEEBAgriFood Global Symposium, Thailand

IPB University Wakili Indonesia di TEEBAgriFood Global Symposium, Thailand
Berita

IPB University mewakili Indonesia menghadiri The Economics of Ecosystems and Biodiversity for Agriculture and Food Initiative (TEEBAgriFood) Global Symposium di United Nations Conference Centre, Bangkok, Thailand (7-9/11). Hadir dalam forum ini Prof R Nunung Nuryartono, Ketua Tim TEEBAgriFood Indonesia sekaligus Guru Besar IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

“Terdapat tiga agenda utama pada simposium ini, yaitu presentasi dan diskusi setiap negara, lokakarya dampak proyek dan diskusi pleno terkait penerapan kerangka TEEBAgriFood,” ungkap Prof R Nunung.

Adapun kegiatan lokakarya berfokus pada dua topik, yaitu transformasi sistem pangan dengan menerapkan hasil penelitian dan transformasi pengambilan keputusan melalui pendekatan TEEB.

“Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi pertukaran negara yang membahas isu-isu terkini berkaitan dengan mitigasi perubahan iklim, kesejahteraan sosial, manfaat kesehatan dan biaya pertanian,” tandasnya.

Isu lain yang juga dibahas adalah terkait sistem perdagangan, sistem pertanian terpadu (agroforestri dan agropastoral), ekosistem jasa lingkungan, rantai pasok bebas deforestasi, agroekologi dan pertanian organik.

TEEBAgriFood atau Ekonomi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati untuk Prakarsa Pertanian dan Pangan di Indonesia memiliki tujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan berkontribusi pada sektor pertanian dan pangan yang lebih berkelanjutan.

Acara ini merupakan puncak dari kemitraan Uni Eropa yang telah berlangsung selama lima tahun melalui proyek TEEBAgriFood yang telah dilaksanakan di negara-negara mitra yaitu Brazil, Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Meksiko dan Thailand.

TEEBAgriFood Global Symposium mempertemukan perwakilan dari kementerian pertanian, lingkungan hidup, serta lembaga nasional lainnya, pejabat badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa. Forum ini juga melibatkan tim peneliti dan organisasi masyarakat sipil, serta pemangku kepentingan dan pakar terkait lainnya dari seluruh kawasan dan dunia.

“Tujuan utama dari forum ini adalah untuk mendiskusikan implikasi hasil-hasil proyek terhadap penerapan akuntansi biaya yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan publik dan swasta untuk sistem pangan berkelanjutan di negara-negara yang memiliki keanekaragaman hayati,” ujar Dr Salman Hussain, Koordinator TEEB.

Kepala Unit Ekonomi Jasa Ekosistem United Nations Environment Programme (UNEP) itu juga menjelaskan bahwa tujuan simposium ini adalah untuk meningkatkan hubungan internasional sebagai wadah untuk mempromosikan, berbagi dan berkolaborasi dalam rangka menentukan investasi, kebijakan, program, insentif atau peraturan yang dapat meningkatkan keberlanjutan pertanian dan mentransformasi sistem pangan untuk memajukan Agenda 2030.

Turut hadir perwakilan dari tim peneliti IPB University lainnya yaitu, Prof Suria Darma Tarigan (Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan), Dr Supijatno (Departemen Agronomi dan Hortikultura), Dr Pini Wijayanti (Departemen Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan), dan Dr Yanti Nuraeni Muflikh (Departemen Agribisnis). (*/Rz)