Gandeng Mitra Industri, Dosen SIL IPB University Uji Coba Fertigator Otomatis Nirdaya untuk Bunga dan Sayuran

Gandeng Mitra Industri, Dosen SIL IPB University Uji Coba Fertigator Otomatis Nirdaya untuk Bunga dan Sayuran

Gandeng Mitra Industri, Dosen SIL IPB University Uji Coba Fertigator Otomatis Nirdaya untuk Bunga dan Sayuran
Riset

Dosen Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University terus mengembangkan kerja sama dengan mitra industri, salah satunya melalui inovasi Fertigator Otomatis Nirdaya (FONi). Inovasi ini diterapkan di greenhouse PT Malino Highland yang berlokasi di Kawasan Agrowisata di daerah Malino, Sulawesi Selatan.

Tim dosen SIL IPB University yang diketuai oleh Dr Chusnul Arif melakukan penanaman bunga dan sayuran dengan inovasi FONi didampingi oleh Dr Suhardi dari Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Matching Fund Kedaireka 2023 yang bekerja sama dengan PT Malino Highland.

“Dalam kesempatan ini, kami bersama mitra industri, PT Malino Highland, menanam tiga jenis bunga dan tiga jenis sayuran dengan FONi yang telah dirakit sendiri oleh pihak mitra yang telah kami training sebelumnya,” ujar Dr Chusnul Arif.

Teknologi FONi ini diinisiasi oleh Prof Budi Indra Setiawan, dosen senior di Departemen SIL IPB University dan sudah terdaftar patennya. Menurut Prof Budi, FONi ini mudah dirakit, hampir 100 persen komponennya diproduksi di dalam negeri.

“FONi memiliki banyak keunggulan, di antaranya penggunaan air yang efisien, menurunkan penggunaan daya listrik dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan meminimalkan keterlibatan operator,” ujar Prof Budi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Zainal, salah satu pegawai di kebun PT Malino Highland. “FONi mudah dirakit dan digunakan. Kami berhasil merakit 12 set FONi setelah dilatih oleh tim IPB University,” ujar Zainal.

Harapannya FONi dapat mengatasi kelangkaan air yang sering terjadi pada musim kemarau. “FONi ini sangat bermanfaat di musim kemarau, karena dapat menghemat air dan sedikit air yang dibutuhkan,” tambahnya.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan melibatkan tiga perguruan tinggi: IPB University, Universitas Hasanuddin dan Universitas Sriwijaya.

“Mudah-mudahan kegiatan ini berhasil dan meningkatkan manfaat bagi mitra industri, serta untuk perguruan tinggi dalam mencapai indikator kinerja utama (IKU) dan target capaian yang lain,” ujar Dr Chusnul. (CHA/Rz)