Perayaan 10 Tahun Festival Bunga dan Buah Nusantara

Perayaan 10 Tahun Festival Bunga dan Buah Nusantara

Perayaan 10 Tahun Festival Bunga dan Buah Nusantara
Berita

Iringan Tarian Genjring Party dan Nyengcelak Puspaning Ati dari Sanggar Tari Gandes Pamantes mengawali kegiatan puncak Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN). Beragam kegiatan menghiasi perayaan ke-10 FBBN tahun 2023 ini.

Sekretaris Daerah Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati menyatakan, FBBN menjadi motivasi bagi petani milenial untuk dapat mengangkat pertanian buah lokal. Hal ini sejalan dengan tujuan FBBN yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta promosi keanekaragaman buah dan bunga Nusantara.

“Kegiatan ini berfokus pada pengembangan sentra agribisnis dan pemanfaatan teknologi untuk meraih atensi masyarakat serta stakeholder guna mewujudkan revolusi oranye dalam memajukan buah dan bunga lokal Indonesia,” jelas Teguh Herlambang, ketua pelaksana.

Pada hari pertama festival, kegiatan dimeriahkan dengan perlombaan buah unggul dengan dua kategori: alpukat dan anggur. Para peserta akan memperebutkan total hadiah 11 juta rupiah. Workshop Dried Flower dipelajari adalah color wheel dalam perpaduan bunga, jenis-jenis bunga, prinsip dalam desain bunga, dan terakhir ditutup dengan pembuatan floral design.

Selain itu, terdapat acara Temu Bisnis. Sesuai namanya, kegiatan ini mempertemukan para pelaku usaha khususnya tanaman hias dan buah dengan para stakeholder, seperti pemerintah, industri dan akademisi. Salah satu anggota Kelompok Tani Tajurhalang mengatakan, “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menghasilkan jalinan kontrak antara kami selaku produsen dengan para pihak terkait,” ungkapnya.

Satu hal yang paling menarik perhatian dan peserta festival, yakni Workshop Mukimono. Mukimono merupakan seni dan teknik mengukir buah atau sayuran dari Jepang untuk meningkatkan nilai estetika. Workshop lain yang tak kalah diminati adalah workshop EcoPrint dan Own My Beads.

Keseruan terus berlanjut. Di hari kedua, Kontes Nasional Aglaonema Nusantara menjadi salah satu perlombaan yang paling ditunggu-tunggu. Kontes ini menjadi wadah curah pikir untuk mewujudkan bangkitnya aglaonema Nusantara menuju terciptanya swasembada Aglaonema dan menembus pasar dunia.

“Kalau kita bisa produksi aglaonema sendiri, buat apa kita impor, tidak menutup kemungkinan. Kita tekadnya tidak hanya sekedar mandiri, tapi menjadikan aglaonema mendunia,” jelas Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Karnaval menjadi titik puncak acara FBBN tahun ini. Setelah hiatus selama empat tahun dari rangkaian FBBN, karnaval kembali hadir di tengah kota menyambut warga Bogor. Empat mobil hias beriringan menyusuri jantung kota dan diramaikan oleh pawai marching band.

“FBBN ini merupakan kegiatan yang telah diselenggarakan sejak lama oleh para mahasiswa IPB University, khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi tradisi untuk mengenalkan bunga dan buah nusantara,” tutur Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim.

Wali Kota Bogor, Dr Bima Arya Sugiarto juga sempat meninjau langsung perayaan FBBN tahun ini. Bima Arya berkesempatan untuk mengunjungi stan-stan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang turut memeriahkan festival ini. (*/Rz)