Mahasiswa IPB University Gali Peran BPD Desa Bojongkoneng dalam Melestarikan Rumah Panggung Bojong Koneng
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) IPB University melakukan wawancara dengan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bojong Koneng, Acep Saripudin terkait peran stakeholder terhadap eksistensi Lamban Langgakh (Rumah Panggung) di Desa Bojong Koneng, belum lama ini. Pertemuan tersebut membuka perspektif baru tentang bagaimana pengaruh, kepentingan, dan hubungan BPD dengan stakeholder lain dalam kaitannya dengan Lamban Langgakh.
“Keberadaan rumah panggung di Desa Bojong Koneng saat ini hanya tersisa sekitar satu persen. Karena terimbas kehidupan modern, rumah panggung kian tidak diminati. Padahal rumah panggung merupakan bentuk kearifan lokal dalam mitigasi bencana,” ujar Acep Sariudin.
Acep juga mengatakan bahwa banyaknya rumah panggung yang berubah menjadi rumah modern karena kondisi rumah panggung yang sudah tidak layak, sehingga ketika ada program bantuan renovasi rumah dari pemerintah ataupun yayasan, masyarakat lebih memilih untuk membangun rumah modern atau beton.
“Padahal ketika terjadi bencana longsor rumah panggung lebih rendah kerusakannya karena hanya bergeser tanahnya, struktur rumah masih kokoh dibandingkan rumah beton,” tuturnya.
Karena hal tersebut, lanjutnya, Desa Bojong Koneng masih belum bisa dijadikan objek wisata, karena stigma masyarakat yang masih belum menganggap penting rumah panggung sebagai suatu adat istiadat yang harus dipertahankan dan dipelihara.
“BPD akan mendukung kelestarian Lamban Langgakh di Desa Bojong Koneng apabila terbukti memiliki dampak positif bagi Desa Bojong Koneng. Namun, sebelum itu diperlukan edukasi dari pemerintah kepada masyarakat terkait fungsi rumah panggung, ‘ ujar Acep.
Dikatakannya bahwa BPD Desa Bojong Koneng sebenarnya memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendukung keberlanjutan dan perkembangan Lamban Langgakh. Selain itu BPD juga merupakan stakeholder yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan memiliki pengaruh terkait opini dan budaya masyarakat yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari. (*/Lp)