Mahasiswa IPB University Bahas Eksistensi Rumah Panggung, Kajian Keterlibatan PT Sentul City Tbk dalam Mitigasi Bencana Longsor
Mahasiswa IPB University yang tergabung ke dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) telah melakukan presentasi dan diskusi kepada PT Sentul City Tbk.
Dalam pertemuan ini dibahas mengenai keterlibatan PT Sentul City Tbk yang dapat dijadikan baseline data untuk merumuskan strategi kebijakan terhadap eksistensi Lamban Langgakh (rumah panggung) sebagai mitigasi bencana longsor di tengah transformasi modernisasi.
“Secara geologis, bencana longsor yang ada di Desa Bojongkoneng, Bogor diakibatkan oleh lempeng yang menyebabkan daerah Bojong Koneng dan sekitarnya rawan pergeseran tanah. Tahun lalu sudah terjadi pergeseran tanah sebesar tiga meter. Kami bekerjasama dengan Habitat yaitu program bedah rumah,” ujar Budi Pruwaanto Hendricus selaku Deputi Land Division PT Sentul City Tbk.
Budi mengatakan bahwa masyarakat yang tinggal terutama di Kecamatan Babakan Madang termasuk Desa Bojongkoneng yang ada hutan dan kebun karet merupakan masyarakat perkebunan.
“Desa Bojongkoneng ke depannya akan memiliki master plan izin lokasi seluas 2200 hektare. Karena kontur yang sangat ekstrem, maka kita hanya bisa memaksimalkan 40 persen lahan efektif yang akan dijadikan pemukiman,” tutur Budi.
Lanjutnya, master plan di properti menyiasati dengan lahan efisien, jadi meskipun rumahnya tidak berbentuk rumah panggung yaitu rumah beton, tetapi dibatasi mana yang menjadi jalan, pemukiman dan buffer sehingga memperkecil dampak bencana longsor atau pergeseran tanah.
Budi juga mengatakan bahwa pihak PT Sentul City Tbk telah membuat cluster yang dikelilingi pondasi untuk memperkuat struktur tanah agar tanah tidak bergerak. Akan tetapi, rekayasa seperti itu sangat mahal sehingga masyarakat zaman dahulu menggunakan rumah panggung. (*/Lp)