Lewat Dongeng, Himiteka IPB University Ajak Anak-Anak Jaga Laut dari Sampah

Lewat Dongeng, Himiteka IPB University Ajak Anak-Anak Jaga Laut dari Sampah

Lewat Dongeng, Himiteka IPB University Ajak Anak-Anak Jaga Laut dari Sampah
Student Insight

Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University berkolaborasi dengan Yayasan Kiara, Asa Konservasi dan Perpustakaan Cinta Baca menggelar Pre-Event Seaphoria 2023. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi anak-anak untuk menjaga laut melalui dongeng dan crafting berjudul ‘Miko si Mikroplastik’.

Storytelling dan Crafting Miko si Mikroplastik diciptakan oleh Elif Ivana, founder komunitas Asa Konservasi. Kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan sampah dengan bentuk mikroplastik sangat berbahaya bagi ekosistem laut.

“Storytelling dan crafting bagi anak-anak sangat penting dan harus terus rutin dilakukan. Khususnya membawakan kisah-kisah tentang kondisi lingkungan yang kemungkinan akan mereka hadapi di masa mendatang seperti polusi mikroplastik,” ucap Elif, penulis dongeng Miko si Mikroplastik saat acara berlangsung di Perpustakaan Cinta Baca, Bogor, Jawa Barat.

Para peserta juga diperkenalkan mengenai bahaya mikroplastik bagi lingkungan, terutama terhadap biota laut. Selain itu, dijelaskan pula konsekuensi mikroplastik terhadap manusia, mengingat manusia juga mengonsumsi makanan dari hasil laut dalam siklusnya.

“Edukasi tentang lingkungan seperti mikroplastik ini sangat berpengaruh di pelajari pada usia dini, karena berguna dan juga membuka kesadaran anak-anak dalam menjaga lingkungan dari hal kecil. Harapan saya, semoga kita semua bisa terus berkolaborasi untuk kegiatan yang positif bagi lingkungan dan manusia,” lanjutnya.

Pada acara ini juga dibawakan cerita ‘Gale dan Dodon si Penghuni Laut’ oleh salah satu mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK). Cerita tersebut mengisahkan tentang terjebaknya dua hewan laut bersahabat akibat kondisi laut yang kotor.

“Cerita ini juga menggambarkan kondisi laut Indonesia yang ternyata sudah banyak sekali dicemari sampah-sampah yang tertimbun di laut. Akibatnya, kondisi ini mengganggu kehidupan hewan-hewan laut yang tinggal di wilayah tersebut,” ujar Naufal.

Mirandika sebagai Ketua Himiteka IPB University menandaskan, kegiatan ini memang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak sedini mungkin untuk bisa menghargai lingkungan melalui pengurangan sampah di lingkungan laut. Materi yang diberikan sengaja dikemas melalui storytelling agar bisa diterima dengan baik oleh anak-anak.

“Besar harapan kami pesan yang disampaikan dalam cerita tersebut akan selalu tertanam di hati dan pikiran anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan hingga dewasa kelak dan kemudian menjadi penggiat lingkungan seperti kita semua, yaitu Seaphorians, Kiara dan Asarasi,” ucapnya. (SAB/RAT/Rz)