IPB University Selenggarakan Workshop Good Laboratory Practice untuk para Laboran

IPB University Selenggarakan Workshop Good Laboratory Practice untuk para Laboran

IPB University Selenggarakan Workshop Good Laboratory Practice untuk para Laboran
Berita

IPB University menyelenggarakan Workshop Good Laboratory Practice (GLP) untuk para laboran atau Pranata Program Pendidikan (PLP). Tujuan workshop ini adalah untuk memberikan pengetahuan dalam mengorganisasikan alat dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di laboratorium.

Dr Irdika Mansur, Pembina PLP IPB University sekaligus Kepala Unit Laboratorium Riset Unggulan (Advanced Research Laboratory/ARLab), dalam sambutannya mengatakan di ARLab IPB University saat ini sudah banyak peralatan laboratorium yang canggih dan bisa dimanfaatkan bersama untuk meningkatkan pengetahuan.

“Setiap tahunnya IPB University melaksanakan kegiatan GLP dan K3. Keamanan dan keselamatan di laboratorium itu ada di tangan kalian (laboran). Kegiatan ini menjadi sangat penting dan akan menjadi program yang akan dilaksanakan terus menerus,” tuturnya.

Di samping itu, saat ini IPB University tengah menjalin kerja sama dengan Korea International Cooperation Agency (Koica) untuk mengirimkan 15 orang peneliti dan laboran setiap tahunnya ke Korea. Kerja sama ini akan berlangsung sampai tahun 2028 mendatang.

“Tahun 2024 kita akan memberangkatkan 15 orang. Ada dua hal yang harus dipersiapkan yakni keterampilan dan kemampuan bahasa Inggris yang akan menjadi syarat dalam seleksinya,” tuturnya.

Direktur Sumber Daya Manusia, Dr Heti Mulyati menyampaikan workshop GLP ini merupakan langkah awal untuk selanjutnya diadakan pelatihan sampai para laboran bisa mendapatkan sertifikat kompetensi.

“Kita sudah kerja sama dengan LinkedIn di mana kita memiliki 3.000 akun untuk dosen dan tenaga kependidikan yang akan mengikuti training di sana. Bapak/Ibu akan terhubung dengan institusi lain di profesi yang sama,” ungkap Dr Heti.

Ia mengatakan tujuan dari sertifikat kompetensi ini untuk meningkatkan pengayaan, pengetahuan dan keterampilan baru yang diperkaya dengan pelatihan bersertifikat juga dapat memperluas jaringan.

“Workshop ini akan menjadi syarat untuk bisa masuk ke laboratorium dan mengoperasikan labnya masing-masing dan di-follow up dengan mengikuti pelatihan. Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan manfaat dan menjadi ajang silaturahmi sehingga menambah pengetahuan,” pungkasnya.

Materi workshop diisi oleh beberapa narasumber. Materi pertama mengenai pengenalan good laboratory practice secara umum disampaikan oleh Dr Rini Purnawati,S.TP, M.Si PLP Program Studi Teknik Industri Pertanian. Ia menjelaskan bahwa GLP merupakan pedoman resmi dari lembaga tertentu dan menjadi regulasi di beberapa negara.

Narasumber kedua, Sofyan, S.Si, M.Si menyampaikan materi mengenai tata tertib penerapan GLP di laboratorium dan pengantar K3 di laboratorium kimia. Narasumber ketiga, Bambang Hermawan, S.Bio, M.Si memaparkan materi terkait pengantar identifikasi bahaya penilaian dan pengendalian resiko (IBPRR). Materi terakhir disampaikan Eko Prasetyo, S.Pt, M.M. tentang pengantar GLP dan K3 di laboratorium lapang. (Lp/Rz)