IPB University Rilis Famlink, Aplikasi Diagnostik Ketahanan Keluarga

IPB University Rilis Famlink, Aplikasi Diagnostik Ketahanan Keluarga

IPB University Rilis Famlink, Aplikasi Diagnostik Ketahanan Keluarga
Riset

IPB University merilis aplikasi Famlink, sebuah inovasi sosial untuk peningkatan ketahanan keluarga melalui media digital. Aplikasi Famlink digagas dan dikembangkan sejak 2020 oleh Prof Euis Sunarti, Guru Besar IPB University dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia.

“Famlink merupakan aplikasi android yang menyediakan berbagai fitur, seperti penilaian mandiri ketahanan keluarga, pendidikan keluarga, layanan konsultasi, dan ruang jejaring lembaga masyarakat yang bergerak dalam peningkatan ketahanan keluarga,” ungkap Prof Euis dalam acara IPB Innovation Expo dan Launching Riset Aksi Sosial (29/9), Jumat di Botani Square, Bogor.

Ia menyebut, aplikasi android berbasis web ini hadir sebagai alat diagnostik ketahanan keluarga yang holistik dan komprehensif, dengan network layanan dan dukungan dari para pakar dan lembaga terkait di Indonesia, serta jaringan internasional. Inovasi sosial FamLink dikembangkan sebagai salah satu upaya percepatan pendidikan dan layanan keluarga di era digital dan Indonesia 4.0 menjadi aset penyiapan masyarakat menuju ‘Society 5.0’.

“Layanan konsultasi secara daring disediakan sebagai dukungan dan bantuan kepada pihak yang membutuhkan, sebagai antisipasi perluasan kerentanan dan ancaman terhadap keluarga atas ragam perubahan yang melingkupinya. Famlink dapat berperan dalam upaya pemanfaatan secara optimal sistem digital, IoT dan big data untuk memberikan prediksi dan rekomendasi kebijakan strategis pembangunan keluarga,” imbuh Prof Euis.

Pada tahun 2023 ini, lanjut dia, Famlink telah menyediakan 12 instrumen diagnostik mandiri ketahanan keluarga dan kelengkapannya. Sejumlah instrumen itu di antaranya: SIREN-GA (Deteksi Kerentanan Keluarga), AKSI-GA (Interaksi Keluarga); SIAP-GA (Kesiapan Berkeluarga); TAHAN-GA (Ketahanan Keluarga), FUNGSI-GA (Keberfungsian Keluarga); RESILIENSI-GA (Resiliensi Keluarga); LING-GA (Lingkungan Ramah Keluarga), SEJAHTERA-GA (Kesejahteraan Keluarga); TEKEN-GA (Tekanan Ekonomi Keluarga), Nilai Anak dan Koping Strategi Pangan.

Lebih jauh, ia menerangkan, tahap berikutnya Famlink akan dilengkapi dengan beberapa instrumen yaitu: STRES-GA (Manajemen Stres Keluarga); UANG-GA (Manajemen Keuangan keluarga); ASUH-GA (Pengasuhan Anak di Keluarga); Resiliensi Remaja dan Pemuda; dan Kesejahteraan Lansia. (*/Rz)