Giat Bina Desa, Himasiter IPB University Sulap Perpustakaan jadi Pojok Literasi Kreatif di SDN Sinarsari Bogor
Perwakilan Kepala Sekolah SDN Sinarsari, Mae didampingi para guru dan staf SDN Sinarsari meresmikan perpustakaan hasil renovasi tim pelaksana Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) IPB University. Langkah tersebut merupakan salah satu program pojok literasi ‘Hayuk Maca’.
Pojok literasi dalam program ‘Hayuk Maca’ di SDN Sinarsari ini mengusung misi optimasi dalam peningkatan edukasi dan literasi melalui kreativitas anak. Untuk mendukung misi tersebut, tim PPK Ormawa Himasiter melakukan berbagai langkah, seperti merombak tatanan dengan membuat mural pada dinding perpustakaan.
“Tim juga menambah koleksi buku hibah dari mitra kerja sama dan melakukan perubahan susunan tata letak fasilitas yang ada. Langkah ini diharapkan membawa kenyamanan anak-anak untuk membaca ataupun aktivitas edukasi lainnya,” kata
Selain itu, dalam mengembangkan kreativitas anak-anak, disediakan fasilitas penunjang seperti papan review buku, pohon inspirasi, krayon, pensil warna, spidol, post it dan fasilitas lainnya.
Dalam peresmian, Mae yang mewakili Kepala Sekolah SDN Sinarsari sangat mengapresiasi dan menyambut baik perpustakaan yang baru ini. Menurut dia, kebijakan literasi perlu diarahkan untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi era digitalisasi industri 4.0. “Literasi digital perlu didorong seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat,” tuturnya.
Usai peresmian, mahasiswa IPB University melanjutkan kegiatan sosialisasi literasi digital pada anak-anak SD kelas 6. Nurlita selaku ketua PPK Ormawa Himasiter menyampaikan, literasi digital memiliki peran penting sebagai akses informasi, keamanan digital, serta komunikasi dan kolaborasi.
“Di sisi lain, penggunaan teknologi belum sepenuhnya diterapkan secara baik. Karena itu, diperlukan kebijakan penggunaan teknologi yang baik seperti mengatur waktu dan batasan penggunaan, menghindari konten negatif dan tidak sehat, menggunakan teknologi untuk peningkatan diri, menjaga privasi dan keamanan serta menjaga etika dalam berkomunikasi melalui teknologi,” imbuhnya.
Nurlita menambahkan, sosialisasi ini diperlukan sebagai wujud edukasi kepada anak-anak untuk menggunakan media teknologi dengan baik. Ia juga mengharapkan, peresmian perpustakaan ini mampu menjadi pusat pembelajaran yang berkelanjutan dan semakin berkembang.
“Diharapkan perpustakaan sebagai pojok literasi kreatif ini dapat menjadi tempat yang tidak sekedar menampung buku, tetapi menjadi pusat interaksi, pengetahuan dan saluran kreativitas bagi anak-anak,” pungkasnya. (*/Rz)