Aquafest IPB University Bedah Blue Economy untuk Peningkatan Produksi Udang Vaname

Aquafest IPB University Bedah Blue Economy untuk Peningkatan Produksi Udang Vaname

Aquafest IPB University Bedah Blue Economy untuk Peningkatan Produksi Udang Vaname
Berita

Aquafest IPB University 2023 kembali hadir untuk memperkenalkan pembaruan terkini dalam industri perikanan. Salah satu rangkaian acaranya ialah Seminar Implementasi Blue Economy untuk Peningkatan Produksi Udang Vaname di Era Digitalisasi, yang diselenggarakan di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta pada 7/10.

Seminar ini menjadi wadah bagi para partisipan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi blue economy dalam budidaya udang vaname, khususnya di era digitalisasi yang semakin berkembang pesat.

Ir Denny D Indradjaja, Sekretaris Jenderal Masyarakat Akuakultur Indonesia, mengungkapkan makna pentingnya kesinambungan antara waktu, ruang, dan perkembangan teknologi dalam industri perikanan. “Saat ini kita dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI),” ukarnya.

Ia juga menekankan perlunya berpikir kritis dan tidak ada satu cara yang sempurna dalam mengatasi setiap masalah, tetapi perjuangan dan eksperimen adalah kunci kesuksesan.

Pemateri pertama, Abdul Barr Ibrahim (Abe), CEO of Abarobotic, membahas peran penting Artificial Intelligence dalam budidaya udang. Abe menyoroti tantangan yang dihadapi manusia dalam mengelola budidaya udang, seperti kualitas air, penyebaran pakan, dan kondisi udang yang beragam.

“AI dapat memberikan analisis yang lebih akurat dan dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan budidaya udang. Hal ini akan membantu petani udang dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan efisien,” ungkapnya.

Narasumber lainnya, Rico Wisnu Wibisono, COO of Fistx, membahas strategi produksi udang yang berkelanjutan. Rico menyoroti berbagai tantangan dalam budidaya udang, seperti kesehatan lingkungan, persaingan harga, dan permasalahan traceability.

“Pemilihan pakan yang sesuai, benih yang berkualitas, sarana dan prasarana yang efisien, serta penggunaan teknologi yang tepat dapat membantu mencapai produksi udang yang berkelanjutan,” tutur Rico.

Sementara, Robin Pearl, Founder and President of API, membahas peran genetika dalam penyelamatan farm udang. Ia mengungkapkan bahwa genetika memainkan peran kunci dalam meningkatkan produksi udang yang kuat dan tahan terhadap berbagai tantangan.

“Proses pemilihan udang bisa dilihat berdasarkan genetika, mulai dari pemilihan calon udang yang memiliki survival rate yang tinggi hingga proses pemilihan induk udang yang akan digunakan untuk pembenihan selanjutnya,” ujar Robin.