Sampaikan Orasi di IPB University, Presiden Jokowi Minta Mentan Bagikan Inovasi Beras dan Cabai IPB University ke Masyarakat

Sampaikan Orasi di IPB University, Presiden Jokowi Minta Mentan Bagikan Inovasi Beras dan Cabai IPB University ke Masyarakat

Sampaikan Orasi di IPB University, Presiden Jokowi Minta Mentan Bagikan Inovasi Beras dan Cabai IPB University ke Masyarakat
Berita

Presiden RI, Joko Widodo meminta Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo untuk memanfaatkan sejumlah inovasi IPB University, seperti padi IPB3S yang mampu menghasilkan 12 ton per hektare dan berbagai varietas cabai untuk dibagikan ke rakyat, khususnya petani. Hal tersebut ia sampaikan langsung dalam orasi Sidang Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-60 IPB University, Jum’at (15/9) di Grha Widya Wisuda, Kampus Dramaga.

“Buat saya, IPB University sangat spesial. Luar biasa, cabai gede-gede merah. Ada beras yang khusus lahan tandus, beras yang satu hektarnya menghasilkan 12 ton, garam rumput laut. Ada macam-macam, dengan kemasan sangat modern, brand kelihatan sekali digarap dengan sentuhan marketing yang sangat bagus,” ulasnya mengapresiasi hasil karya inovasi IPB University.

“Pak Menteri Pertanian, yang beras dan cabe yang gede-gede ambil dan berikan ke petani sebanyak-banyaknya,” imbuh Jokowi.

Melihat sejumlah inovasi yang telah dihasilkan IPB University di tengah tantangan dan ancaman krisis pangan dunia, Jokowi meyakini bahwa IPB University dapat menyelesaikan persoalan tersebut. “Nah, ini tugasnya IPB University, Pak Rektor. Urusan pangan ini sudah, serahkan ke IPB University. Insyaallah rampung, saya tunggu,” ucap Presiden disambut tepuk tangan warga IPB University yang hadir.

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan, saat ini Indonesia butuh inovasi besar-besaran yang bisa menjadi terobosan dan solusi dalam menjawab tantangan yang ada. Menurutnya, sejumlah tantangan dan permasalahan krisis yang ada, mesti menjadi peluang Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Selain itu, Jokowi juga menyetujui konsep sustainable and inclusive agromaritime yang dikembangkan IPB University. “Ini bisa menjadi bagian penting dalam ekosistem inovasi pangan kita. Namun, upaya tersebut tidak bisa diselesaikan satu disiplin ilmu, tapi harus transdisiplin ilmu,” sebutnya. Oleh karena itu, ia pun menyambut baik perluasan disiplin ilmu yang dilakukan IPB University.

Sebelumnya, Rektor IPB University, Prof Arif Satria memberikan penjelasan atas pertanyaan masyarakat terkait kontribusi IPB University terhadap pertanian dan pangan nasional. Rektor menyampaikan, hingga kini IPB University telah menghasilkan 116 varietas unggul.

“Ada varietas IPB 11S, IPB 9G, IPB 10G, varietas sorgum Sorice, Marigold dan lain-lain. Padi IPB 3S sudah diterapkan di 26 provinsi di Indonesia. IPB University juga memiliki pepaya Callina yang diekspor ke 11 negara, nanas PK-1 ke tiga negara dan teknologi budi daya kedelai dengan produktivitas mencapai 4,63 ton/ha,” papar dia.

IPB University sudah mengembangkan sejumlah produk diversifikasi pangan, seperti beras dari jagung, beras dari rumput laut dan beras dari sorgum untuk substitusi impor. Ada juga mie non terigu. Bibit unggul ayam IPB D1-D4 dan lele kuat juga telah hadir.

Sebelumnya, Rektor juga menyebutkan hampir 70 persen alumni IPB University bergerak di sektor pertanian dalam arti luas. “Ini artinya IPB University masih istiqomah di bidangnya,” tandasnya.

Dalam momen Sidang Terbuka Presiden RI di Dies Natalis ke-60 IPB University turut serta hadir sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, yaitu Nadiem Anwar Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi), Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian), Siti Nurbaya Abu Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Teten Masduki (Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah), Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) dan Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi). (dh/Rz)