Prof Arif Satria, Ciptakan Legacy dan Sejarah Lewat Lagu
Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan, legacy dan sejarah baru bisa dilakukan melalui lagu. Karya yang diciptakan sebagai bentuk kontribusi terhadap masa depan. Hal ini disampaikannya dalam acara Motivational Concert IPB University ‘12 Tahun Berkarya Arif Satria’ yang digelar di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor (17/9).
Prof Arif Satria mengatakan, lirik-lirik lagu yang disajikan dalam konser ini menjadi pengingat bahwa hidup harus berarti. Ia berpesan, seseorang harus memiliki arti dan makna dalam kehidupan, bertekad untuk meninggalkan legacy dan sejarah baru dengan menciptakan dimensi kebermanfaatan lebih luas. Sederhananya, hidup berarti adalah yang terus menebar manfaat untuk orang lain.
“Memberi arti dan makna dalam hidup yang berarti dapat menjadikan kita menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain. Ini adalah prinsip dan sebuah anugerah dalam hidup yang harus kita syukuri dengan memberikan langkah yang terbaik,” ucapnya.
Sebagai contoh, Prof Arif melanjutkan, dalam lagu ‘Kusadari’. Lagu ini diciptakannya sewaktu di rumah sakit saat ia terkena COVID-19. Menurutnya, saat itu menjadi sebuah momentum untuk refleksi tentang kehidupan.
“Yang paling penting adalah untuk sinari batin dan beningkan hati dengan memahami keputusan Tuhan dengan berprasangka positif. Prasangka positif harus diiringi dengan sikap optimisme,” tandas dia.
Di sisi lain, lagu ‘Mahasiswa’ yang Prof Arif ciptakan pada tahun 2011 merupakan bentuk dan cara komunikasi terhadap mahasiswa. “Pesan yang dipetik dari lagu ini agar mahasiswa bisa membuat sejarah baru. Sejarah baru bisa diciptakan kalau kita punya karya, ilmu dan jiwa pengabdian,” ungkapnya.
Sementara lagu ‘Kampus Terbaik’ adalah bagian dari optimisme dan visi tentang masa depan dalam rangka membuat sejarah baru. Menurutnya, setiap orang dapat mewujudkan sejarah baru dengan beradaptasi dengan kehidupan dan selalu berpikir positif tentang masa depan.
“Lagu-lagu yang saya ciptakan diharapkan membawa pesan positif dan optimisme untuk membuat kita menjadi yang terbaik. Pesan saya terhadap mahasiswa adalah antara akal dan hati harus berpadu. Antara ilmu dan jiwa pengabdian harus menyatu. Itulah modal kita untuk membuat sejarah baru,” tutupnya. (dr/Rz)