Norad dan FEM IPB University Adakan Lokakarya Gender Internasional untuk Meningkatkan Jumlah Guru Besar Perempuan

Norad dan FEM IPB University Adakan Lokakarya Gender Internasional untuk Meningkatkan Jumlah Guru Besar Perempuan

Norad dan FEM IPB University Adakan Lokakarya Gender Internasional untuk Meningkatkan Jumlah Guru Besar Perempuan
Berita

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB university menyelenggarakan lokakarya gender di ICCC Bogor. 29/8. Workshop ini merupakan bagian dari Pertemuan Tahunan ECOGIV ke-2 yang diselenggarakan oleh FEM IPB University.

ECOGIV merupakan kolaborasi internasional tentang Pengelolaan Sumber Daya Laut Pesisir Berbasis Ekosistem di Ghana, Indonesia, dan Vietnam. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi Ekonomi Sumber Daya Kelautan tingkat tinggi untuk universitas mitra Selatan di University of Cape Coast (UCC), Ghana; IPB University, Indonesia; dan Nha Trang University (NTU), Vietnam yang didanai oleh Badan Kerja Sama Pembangunan Norwegia (Norad).

Lokakarya tersebut bertajuk sharing session mengenai pencapaian dan tantangan jabatan guru besar perempuan. Dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni IPB University, workshop ini diisi dengan sharing session, diskusi kelompok, dan pengumuman penghargaan.

Dalam sambutannya, Prof Iskandar Z. Siregar, Wakil Rektor IPB University Bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, menyebutkan bahwa lokakarya gender merupakan kegiatan yang penting, tidak hanya untuk mencapai SDG nomor 5 yaitu “kesetaraan gender” di perguruan tinggi. Namun, katanya, juga menjadi sharing session yang komprehensif antar negara utara-selatan terkait peningkatan karir dosen perempuan menjadi profesor, termasuk membahas kendala dan tantangannya.

Ia menjelaskan, hingga tahun 2023, IPB University mempunyai 1.332 dosen dengan 45 persen diantaranya adalah perempuan. IPB University mempunyai 294 guru besar, namun hanya 30 persen saja yang berstatus guru besar perempuan.

Dr Irfan Syauqi Beik, Dekan FEM IPB University menambahkan hingga saat ini FEM mempunyai 135 dosen, dimana 68 dosen (50 persen) diantaranya adalah perempuan. Namun FEM IPB University masih hanya memiliki 1 orang profesor perempuan.

Pada sesi diskusi, Prof Claire Amstrong dari Arctic University of Norwegia (UiT) dan Associated Prof. Quach Thi Khanh Ngoc dari Nha Trang University, Vietnam (NTU) mempresentasikan jalur menuju jabatan profesor: refleksi dari profesor perempuan di Norwegia dan Vietnam. Selanjutnya, Prof Endang Warsiki dari IPB University memaparkan topik yang sama untuk kasus di IPB University diantaranya Tinjauan Guru Besar Perempuan.

Di akhir lokakarya, koordinator ECOGIV IPB University, Prof Akhmad Fauzi, mencatat bahwa proyek ECOGIV memiliki fokus gender yang kuat. Baik dari banyaknya peserta perempuan di universitas Utara dan Selatan serta topik pengajaran dan penelitiannya. Kemudian, ia mengumumkan bahwa Norad, melalui ECOGIV memberikan penghargaan kepada tiga dosen perempuan FEM IPB University untuk meraih jabatan profesor penuh. (/ra)