Mahasiswa dan Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University Ikuti Kegiatan Internasional di Universidade de Lisboa Portugal

Mahasiswa dan Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University Ikuti Kegiatan Internasional di Universidade de Lisboa Portugal

Students and Lecturers of the Department of Community Nutrition, FEMA IPB University Participate in International Activities at Universidade de Lisboa (ULisboa) Portugal
Berita

Program Erasmus+ SPIRIT Project (Sport and physical education as a vehicle for Inclusion and Recognition in India, Indonesia and Sri Lanka) mengadakan kegiatan ketiga di Eropa, yaitu di Universidade de Lisboa (ULisboa) Portugal (11-15/9), setelah sebelumnya di Universitat Politecnica de Valencia Spanyol (8-15/5) dan University of Nicosia Cyprus (22-26/5). Mahasiswa dan dosen IPB university dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan pendanaan dari Erasmus Plus Uni Eropa.

Kegiatan yang bertemakan ‘Inspiring Inclusion in Sports: Success Stories, Practical Skills and Management Strategies’ ini diikuti oleh delapan perguruan tinggi dari tiga negara Asia, yaitu Indonesia, India dan Sri Lanka serta tiga perguruan tinggi Eropa sebagai pendamping/pembina.

Menurut Prof Sri Anna Marliyati, dosen Departemen Gizi Masyarakat sebagai koordinator tim SPIRIT IPB University, “Kegiatan kali ini memberikan wawasan tentang perkembangan dan kemajuan yang dicapai olahraga melalui kata ‘inclusion’ atau ‘penyertaan’, yaitu mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum atau mereka yang memiliki keterbatasan seperti para penyandang disabilitas dan perempuan dengan adanya perbedaan gender.”

Kegiatan dilaksanakan di Faculdade de Motricidade Humana (FMH), ULisboa Portugal dengan Mrs Ana Pipio sebagai koordinator. “Kegiatan SPIRIT ini juga didukung penuh oleh Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, Prof Iskandar Z Siregar,” jelas Prof Anna.

Kegiatan SPIRIT di Lisbon diawali dengan sesi pemaparan dengan topik ‘Inclusion in High Performance Sports’ dengan pembicara pelatih nasional Portugal untuk olahraga canoe (kano) bagi disabilitas (paracanoe), yakni Ivo Quendera dan atlet paralympic peraih medali kejuaraan internasional yaitu Norberto Mourau (usia 42 tahun).

“Sesi ini sangat memukau dan memberikan inspirasi dan wawasan kepada para peserta kegiatan, tak terkecuali bagi saya dan tiga mahasiswa S1 Departemen Gizi Masyarakat IPB University, yaitu Maulidhani Sekar Maharani, Daffa Dwi Faza Mahardhika dan Assyifa Zhafira Mahmudin. Kerja sama yang baik dari tim pelatih, termasuk di dalamnya ahli gizi dan psikolog, menjadikan seorang atlet paralympic berprestasi tingkat dunia,” tutur Prof Anna.

Selain pemaparan tentang inclusion untuk atlet penyandang disabilitas, dipaparkan juga materi-materi lain yang menarik seperti ‘Inklusi gender melalui olahraga’, ‘Organisasi dan manajemen berbagai event olahraga’, serta ‘Olahraga tradisional dan permainan/games regional’. Seluruh peserta mengikuti olahraga korfball (seperti basket) dengan pemain pria dan wanita dalam satu tim, juga belajar dan mencoba olahraga canoe di Setubal.

Pada hari terakhir kegiatan, seluruh mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan kesan dan pesan mereka selama mengikuti kegiatan SPIRIT di Lisbon dalam acara ‘Student premium time’. Ini merupakan kegiatan khusus bagi para mahasiswa untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang proyek SPIRIT, juga manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini.

“Dengan demikian, diharapkan ke depannya mereka bisa membawa pengetahuan dan pengalamannya untuk disebarkan ke mahasiswa dan generasi muda lainnya untuk melakukan dan mengembangkan olahraga, utamanya agar sehat dan terhindar dari penyakit tidak menular (PTM),” pungkasnya.

Proyek SPIRIT ini merupakan kegiatan yang dirancang selama tiga tahun (2021-2023). Namun, karena kendala pandemi COVID-19, maka kegiatan akan diperpanjang sampai pertengahan tahun depan. Melalui berbagai kegiatan di masing-masing perguruan tinggi mitra di tiga negara Asia, diharapkan implementasi dari kegiatan olahraga dan aktivitas fisik akan terus berkembang, melalui inklusi di berbagai kalangan masyarakat. (*/Rz)