IKA Faperta IPB University Bekali Keterampilan Usaha Mahasiswa Lewat Workshop Agripreneurship

IKA Faperta IPB University Bekali Keterampilan Usaha Mahasiswa Lewat Workshop Agripreneurship

IKA Faperta IPB University Bekali Keterampilan Usaha Mahasiswa Lewat Workshop Agripreneurship
Berita

Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (IKA Faperta) IPB University menggelar Workshop Agripreneurship yang ditujukan bagi mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate. Kegiatan berlangsung di Ruang IKA Lounge Faperta, Kampus IPB Dramaga.

Selain mendapatkan inspirasi dari tokoh alumni Faperta IPB University yang berpengalaman dan profesional, peserta dalam program ini juga akan membuat sebuah proyek lapang yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Sadifa Farm IPB selama empat bulan. Mereka juga akan mendapatkan mentorship atau pendampingan langsung secara berkala.

“Melalui program Agripreneurship ini diharapkan IKA Faperta dapat mengolaborasikan seluruh potensi mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate dengan memberikan pembelajaran melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan budi daya dari hulu ke hilir sehingga dapat mengembangkan sebuah unit bisnis yang berkelanjutan,” kata Ketua Umum IKA Faperta IPB University, Octen Suhadi.

Menurut Octen, program Agripreneurship diharapkan dapat menumbuhkembangkan jiwa bisnis dan profesionalisme alumni Faperta IPB University serta memperpendek waktu tunggu lulusan untuk masuk ke dunia kerja dan usaha.

Kepala Badan program Agripreneurship, Sherly Eka Maulidiya menjelaskan kegiatan Workshop Agripreneurship Internal IKA Faperta terdiri dari lima sesi yang diisi oleh lima tokoh alumni terbaik sebagai narasumber. “Harapannya melalui workshop bersama dengan alumni, para mahasiswa dapat memperoleh wawasan dan pengalaman baru serta lebih termotivasi untuk mengembangankan bisnis khususnya di bidang pertanian,” ujar Sherly.

Pada sesi pertama, Delonix Regia selaku Branch Manager STIFIn Genetic (Alumni Faperta 51) membawakan topik ‘Leadership in Digital Era’. Delon mengatakan bahwa seorang leader harus memiliki 3M yaitu menentukan arah, memotivasi tim dan menyelaraskan suatu tujuan.

Selanjutnya, sesi kedua workshop mengenai ‘Digital Sociopreneurship’ oleh Ganjar Putra Panggalih selaku Co-Founder Kopi Nu Sae (Alumni Faperta 39). Menurut Ganjar, era digital dapat mendukung pengembangan bisnis berbasis produk hasil pertanian dengan strategi 4P yaitu product, price, place dan promotion.

Sesi ketiga workshop bertajuk ‘Social Media Marketing’ oleh Mohammad Akbar selaku Public Relations Specialist di Nexus Risk Mitigations and Strategic Communications (Alumni Faperta 33). Akbar menjelaskan mengenai bagaimana langkah-langkah membangun sebuah brand di era digital dengan memanfaatkan platform sosial media.

“Ada delapan hal penting yang harus dipertimbangkan untuk membangun sebuah sosial media yaitu, research first, set the objectives, create personalities, formulate the content pillar, tap in trend, optimize the future, presence as humans dan evaluate,” paparnya.

Selanjutnya workshop sesi keempat mengenai ‘Business Collaboration’ oleh Mayrianti Annisa Anwar (Alumni Faperta 34) selaku Koordinator Kerjasama Nasional di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia menyatakan, “Kolaborasi bisnis menjadi sebuah hal yang penting karena dapat meningkatkan inovasi melalui kombinasi ide dan pengetahuan, mengurangi biaya dan risiko, memperoleh akses ke sumber daya baru. Kolaborasi juga dapat memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi operasional.”

Terakhir, sesi kelima workshop yang bertajuk ‘Building Business Innovation’ dipaparkan oleh Deni Nurhadiansyah selaku Founder dan Direktur CV Sari Bumi Nusantara dan Founder CV Agro Cemerlang Mandiri (Alumni Faperta 40). Dalam hal ini, Deni berbagi pengalaman mengenai perjalanan membangun sebuah bisnis serta tantangan dan upaya untuk mengatasinya. Selain itu, ia juga menjelaskan peluang membangun inovasi bisnis di desa dengan memanfaatkan potensi produk unggulan lokal. (*/Rz)