Departemen MSP IPB University Sharing Upaya Peningkatan Kinerja Akademik pada Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Utara

Departemen MSP IPB University Sharing Upaya Peningkatan Kinerja Akademik pada Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Utara

Departemen MSP IPB University Sharing Upaya Peningkatan Kinerja Akademik pada Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Utara
Berita

Prof Hefni Effendi, Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University melakukan sharing upaya peningkatan kinerja akademik dalam lokakarya yang diselenggarakan di Universitas Borneo Tarakan (UBT), Kalimantan Utara. Upaya peningkatan kinerja akademik ini dilakukan via penajaman hierarki learning outcome dari mata kuliah yang diajarkan di Departemen MSP UBT, dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusannya.

Penajaman learning outcome ini diawali dengan perumusan kembali visi misi Departemen MSP UBT agar adaptif dengan tuntutan pasar dan pengguna lulusan. Lokakarya diikuti oleh semua dosen di Program Studi (Prodi) MSP UBT. Untuk mendapatkan masukan dari pihak luar (stakeholder), UBT telah melakukan lokakarya dengan mengundang para alumni dan pengguna lulusan. Sejumlah input diberikan dalam rangka rekonstruksi kurikulum.

“Secara periodik, kurikulum pembelajaran memang harus diperbaharui agar selalu adaptif dengan keilmuan yang berkembang dan kebutuhan nyata di dunia kerja. Bahkan, kurikulum perlu diperkaya dengan instrumen yang mendukung pengelolaan sumber daya perairan yang bernuansa kekinian, yang saat ini menjadi tren di kalangan dunia usaha, peneliti dan akademisi,” tutur Prof Hefni.

Berpatokan pada visi misi, hierarki learning outcome di-cascading ke setiap mata kuliah yang saat ini diterapkan. Sejumlah mata kuliah juga dibedah dan ditinjau ulang sejauh mana telah mengakomodasi learning outcome yang dituju.

“Melalui cascading ini diperoleh sejumlah modifikasi mata kuliah melalui merger dan penambahan pokok bahasan tertentu dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah untuk menyubstitusi mata kuliah yang sudah disepakati kurang relevan dengan kondisi kekinian,” ulas dia.

Di samping itu, Prof Hefni menambahkan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seyogyanya dapat dijalankan oleh seluruh universitas, tak terkecuali bagi UBT. MBKM dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum yang memiliki beban satuan kredit semester (SKS). Oleh karena itu, MBKM menjadi bagian kegiatan akademik yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa. Pelaksanaan MBKM menjadi bahan penilaian bagi kinerja prestasi universitas yang dikenal dengan terminologi indikator kinerja utama (IKU).

“Bahkan, pemerintah memberikan hibah melalui Program Kompetitif Kampus Merdeka (PKKM) untuk mengakselerasi pelaksanaan MBKM. Hibah ini juga agar program MBKM yang dilaksanakan oleh prodi dapat menjadi terstruktur. Dalam hal ini, Prodi MSP IPB University mendapat hibah tersebut pada tahun 2023 dan 2024. MBKM terstruktur yang diusung adalah MBKM tematik Blue Carbon an Blue Economy,” demikian papar Prof Hefni.

Pada diskusi sharing di UBT ini, telah dirumuskan visi dan misi terbaru Departemen MSP UBT yang mengusung konsep UBT sebagai universitas yang berada di beranda depan Indonesia, yakni berada di perbatasan dengan Malaysia dan Filipina. Selain itu, ada mata kuliah unik yang menjadi penciri khas UBT, yakni mata kuliah share stock sumber daya perikanan, mengingat adanya ikan air tawar dan ikan laut yang beruaya antarnegara, baik untuk breeding maupun feeding.

“Rekonstruksi mata kuliah dalam rangka integrasi program MBKM juga berhasil dilakukan, Dengan demikian, peningkatan IKU UBT melalui penerapan MBKM pun kelak dapat diraih,” harap Dekan FPIK UBT, Dr Rukisah pada saat menutup sharing ini. Ia berharap kerja sama UBT dengan IPB University tak hanya berhenti di sini, tetapi dapat berjalan dalam bingkai kegiatan tridharma perguruan tinggi lainnya.