Departemen Ekonomi Syariah Adakan Kuliah Umum Bersama Pusat Pungutan Zakat Malaysia
Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University mengundang delegasi dari Pusat Pungutan Zakat-Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (PPZ-MAIWP) Malaysia untuk mengisi kuliah umum bersama mahasiswa, 5/9.
PPZ-MAIWP Malaysia merupakan lembaga zakat yang bertanggung jawab memungut dan mengelola dana zakat, infak, sedekah dan wakaf di Wilayah Persekutuan Malaysia. Wilayah ini terdiri dari Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyambut baik kedatangan para delegasi PPZ-MAIWP. Dalam sambutannya ia memaparkan program dan inovasi yang dimiliki IPB University.
“Selamat datang di kampus kami, IPB University. IPB University sudah membina 2000 desa yang ada di Indonesia melalui program One Village One CEO (OVOC). Kita membina para petani mulai dari produksi hingga memasarkan produk yang menjadi potensi desa dan dilakukan oleh para mahasiswa,” katanya.
Ia melanjutkan, “Kita juga sudah mengembangkan satu desa yang memproduksi pupuk kompos yang berasal dari kotoran kambing dan saat ini produk tersebut sudah disuplai ke 11 negara. Sehingga tugas utama kita sebagai universitas ada dua yaitu menghasilkan lulusan terbaik dan memproduksi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kuliahnya, Kepala Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Tan Sri Dato, Sri Dr Abdul Aziz Abdul Rahman memaparkan materi terkait Perkembangan Zakat di Malaysia. Ia menjelaskan bahwa PPZ sudah melakukan pengembangan penelitian zakat selama 21 tahun lebih dengan tujuan jihad pendidikan.
Dari tahun 1991, katanya, sampai dengan tahun 2022 perkembangan zakat di Malaysia mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 PPZ telah mengumpulkan zakat sebanyak lebih dari 9,1 miliar ringgit Malaysia.
“Kami juga memiliki komunitas sukarelawan yang berminat untuk belajar bersama PPZ dan saat ini sudah ada lima Universitas di Malaysia yang ikut serta dalam volunteer zakat. Kami memiliki program yang dinamakan Jihad Ekonomi: Program Pertanian Perkotaan,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa program tersebut dilakukan untuk membangun jaringan yang sinergis antara PPZ-MAIWP dengan berbagai pihak salah satunya Universitas. Hal ini sekaligus membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan hasil dari program ini akan dijual secara komersial.
Program lain yang dipaparkan yakni Asnaf Mushroom Site. Program tersebut dilaksanakan untuk mengalokasikan zakat melalui penanaman jamur oleh para penerima zakat (Asnaf).
“Sebanyak RM 547,500 dana zakat telah dialokasikan untuk menghasilkan pengusaha pertanian yang sukses. Sebanyak 15 peserta mengerjakan proyek tersebut dengan dialokasikan rumah jamur berkapasitas 5 ribu blok jamur beserta perlengkapan pendukungnya,” jelasnya. (Lp/ra)