Salah Satu Prodi Favorit di IPB University Sambut Mahasiswa Baru
Program Studi (Prodi) Ilmu Gizi Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan sosialisasi kurikulum dalam acara Penyambutan Mahasiswa Baru Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 di Auditorium GMSK, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) (15/8). Prodi Ilmu Gizi IPB University merupakan salah satu prodi favorit pilihan calon mahasiswa baru setiap tahun. Sosialisasi diikuti oleh mahasiswa baru program doktor, magister ilmu gizi dan pendidikan profesi dietisien.
Dr Sofyan Sjaf, Dekan Fema IPB University menyampaikan Prodi Ilmu Gizi adalah pilihan yang tepat bagi mahasiswa baru karena IPB University merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik, nasional maupun internasional. Ia berharap, mahasiswa baru dapat mendapatkan kualitas pembelajaran dan menggali keilmuan dari para dosen, pakar di kampus.
“Isu stunting saat ini sangat membutuhkan sentuhan para ilmuwan, termasuk mahasiswa program gizi guna mewujudkan zero stunting di Indonesia. Harapan kami mahasiswa di Prodi Ilmu Gizi dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang menjadi agenda nasional dengan menghasilkan riset-riset, sehingga memberikan kontribusi yang nyata bagi Indonesia,” tambahnya.
“Visi kami adalah menjadi departemen gizi yang unggul di tingkat global untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang sehat, cerdas, produktif secara berkelanjutan,” ujar Prof Katrin Roosita, Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB University.
Adapun, lanjut dia, misi Departemen Gizi Masyarakat IPB University salah satunya menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas di bidang gizi dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) yang ramah lingkungan melalui penelitian mutakhir bidang gizi. “Misi kami juga menerapkan dan mendayagunakan ipteks di bidang gizi melalui pengabdian kepada masyarakat untuk mencapai kualitas kehidupan yang sehat, cerdas, produktif secara berkelanjutan.
Sementara itu, Dr Rimbawan, Ketua Prodi Ilmu Gizi IPB University menyampaikan bahwa saat ini Prodi Ilmu Gizi baik program doktor maupun magister sudah terakreditasi ‘Unggul’ dari Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).
“Perjalanan program magister dimulai dari tahun 1986 serta program doktor pada tahun 1994 dengan nama Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK). Sejak tahun 2015 program magister maupun doktor menjadi nama Ilmu Gizi,” cerita Dr Rimbawan.
Pada awalnya, latar belakang pendidikan baik program magister maupun doktor mahasiswa baru cukup beragam. Di antaranya dari ilmu gizi, teknologi pangan, biologi, kedokteran hewan, kedokteran, tata boga, kesehatan masyarakat hingga pendidikan biologi, kimia dan keolahragaan. Akan tetapi dalam tiga tahun terakhir latar belakang pendidikan mahasiswa baru dipersempit menjadi hanya lulusan ilmu gizi, pangan, medis dan kesehatan masyarakat. “Hal ini untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas,” pungkasnya. (HBL/Rz)