Pakar Lanskap Dunia Sampaikan Pengetahuan Terkini tentang Pengembangan Lanskap Berkelanjutan di IPB University

Pakar Lanskap Dunia Sampaikan Pengetahuan Terkini tentang Pengembangan Lanskap Berkelanjutan di IPB University

Pakar Lanskap Dunia Sampaikan Pengetahuan Terkini tentang Pengembangan Lanskap Berkelanjutan di IPB University
Berita

Para pakar lanskap dunia berkesempatan berbagi pengetahuan terkini tentang pengembangan lanskap berkelanjutan dalam The 7th International Symposium of Sustainable Landscape Development (ISSLD) 2023 yang diselenggarakan di IPB University.

Para pakar tersebut adalah Dr Bruno Marques Presiden IFLA World, Assoc Prof Miwa Yashima Chiba University, Jepang, Assoc Prof Mike Barthelmeh Chair of IFLA Asia Pacific Region, Dr Lee Yoke Lai Universiti Teknologi Malaysia dan Dr Nurhayati dosen Departemen Arsitektur Lanskap (ARL) IPB University.

Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) IPB University, Prof Suryo Wiyono dalam sambutannya menyampaikan, dalam menghadapi tantangan bidang lanskap perlu dorongan inisiatif dan inovasi. Departemen ARL IPB University diharapkan menjadi pionir menciptakan lingkungan yang resilien guna memberikan solusi terhadap tantangan ke depan.

“Tantangan yang ada berupa perubahan iklim, ketidakpastian politik global, masalah lingkungan dan kelangkaan sumber daya. Karena itu, hal tersebut menuntut peran arsitektur lanskap yang lebih tinggi, kuat dan inovatif,” ujarnya beberapa waktu lalu.

“Dalam ISSLD 2023 ini dibahas oleh pakar kaliber dunia. Bagaimana dunia arsitektur lanskap mendukung kehidupan umat manusia, bagaimana mempertimbangkan, suatu daerah lanskapnya berkelanjutan. Cara agar lingkungan tidak tercemar, bagaimana mengadvokasi, sharing pengetahuan pengalaman, ide knowledge sampai best practices yang bisa diterapkan,” ucapn Prof Suryo.

Ketua Departemen ARL IPB University, Dr Ahmad Arifin Hadi menyampaikan acara ISSLD 2023 sangat relevan dengan situasi terkini. “Menjadi tantangan saat ini terutama di Indonesia yang memiliki wilayah rentan terhadap bencana, sering terjadi gempa, gunung meletus dan beriklim tropis. Dengan kondisi tersebut kita harus bisa menyikapi, bagaimana lanskap berkelanjutan di wilayah tropis. Bagaimana bisa melihat model-model terkini lanskap berkelanjutan di dunia yang sesuai dengan wilayah di indonesia,” ucapnya.

Selain itu, sebut dia, ajang ISSLD 2023 ini dapat memperkaya ilmu di bidang arsitektur lanskap dan menambah publikasi akademisi. Ia mengatakan, paper yang dipresentasikan dalam ISSLD 2023 akan masuk ke dalam jurnal Institute of Physic (IOP) dan IFLA yang terindeks Scopus.

Dr Nizar Nasrullah selaku ketua penyelenggara menambahkan, ISSLD ke-7 ini menjadi media pertukaran informasi dalam hal teknologi terbaru bidang lanskap. Peserta ISSLD 2023 merupakan para akademisi, praktisi, profesional, mahasiswa dalam dan luar negeri. “Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi, pertukaran ide informasi dan mengembangkan keilmuan arsitektur lanskap berkelanjutan,” tuturnya.

ISSLD diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Tahun ini, peserta yang hadir berasal dari tujuh negara yaitu Filipina, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Indonesia, Selandia Baru dan Malaysia. Dalam acara ini tercatat ada 46 paper terindeks Scopus dalam bentuk prosiding. (dh/Rz)