Maksimalkan Potensi Mangrove Desa Karangjaladri, Himiteka IPB University Gelar Konsurv 2023 untuk Peringati Hari Mangrove Sedunia

Maksimalkan Potensi Mangrove Desa Karangjaladri, Himiteka IPB University Gelar Konsurv 2023 untuk Peringati Hari Mangrove Sedunia

DCIM100GOPROGOPR0036.JPG
Berita

Memperingati Hari Mangrove Sedunia, Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyelenggarakan kegiatan Konservasi dan Survei Lapang Kelautan (Konsurv). Kegiatan ini diselenggarakan di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Sejak Konsurv 2022 lalu, Himiteka IPB University bersama Sugito, seorang tokoh masyarakat di Pangandaran, telah membangun Bank Bibit yang kini sudah berkembang dan memiliki lebih dari seribu bibit mangrove. Pada kegiatan Konsurv tahun ini, Himiteka IPB University membagikan 500 bibit mangrove kepada desa-desa di Pangandaran, seperti Desa Karangjaladri, Cijulang, Batukaras, Sukaresik dan Babakan.

Upaya mahasiswa IPB University tersebut bertujuan agar seluruh warga desa turut berperan dalam melestarikan mangrove di daerah Kabupaten Pangandaran. Tidak hanya itu, Konsurv 2023 juga melakukan penanaman 500 bibit mangrove di Pantai Bojong Salawe, Pangandaran bersama mahasiswa IPB University, mahasiswa Universitas Siliwangi dan Patriot Desa. 

Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University, Dr Syamsul Bahri Agus mengungkapkan Konsurv 2023 merupakan implementasi dari kegiatan perkuliahan di Departemen ITK. "Bukan hanya sekadar teori di kampus, tetapi bisa kita implementasikan di lapangan. Selama ini mahasiswa kuliah di kampus, sekarang mereka berinteraksi dengan masyarakat," tuturnya. 

Mangrove sendiri, menurut Sugito selaku pemimpin kelompok konservasi hutan mangrove bernama Berkah Anugerah, memiliki manfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

“Mangrove di tempat kami begitu banyak dan luas. Manfaatnya sudah sangat terasa oleh masyarakat, baik secara ekonomi maupun secara ekologi dan ekosistem. Karena yang membutuhkan mangrove bukan hanya kami sebagai manusia, tetapi juga dengan adanya kawasan hutan mangrove burung pun datang, ikan pun banyak sehingga (mangrove) bisa dijadikan apartemen atau tempat berlindungnya burung atau makhluk-makhluk hidup yang lain,” ungkapnya. 

Senada dengan Sugito, Bambang Suyudono, APi, MSi selaku Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran menyampaikan pentingnya konservasi mangrove, terutama bagi kroyo atau anak kepiting.

“Di Desa Karangjaladri, Bapak Sugito merupakan salah satu orang yang berpotensi dalam konservasi mangrove. Apabila konservasi ini berhasil maka akan berpengaruh terhadap kroyo yang memang habitatnya di mangrove, jadi perlu penanganan khusus,” terangnya.

Tak berhenti di sana, Konsurv 2023 juga melangsungkan Coastal Clean Up yang merupakan kegiatan membersihkan pantai di sekitar kawasan Pantai Bojong Salawe bersama mahasiswa IPB University dan Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Inovasi, kelompok Berkah Anugerah dan Patriot Desa. Kegiatan ini dilakukan lantaran pentingnya menjaga kawasan pesisir. Apabila kawasan pesisir kotor dan dipenuhi sampah, maka akan membuat terhambatnya aktivitas di sekitar pesisir dan pertumbuhan mangrove.

“Pertumbuhan mangrove sebenarnya bisa cepat dan mudah. Hanya saja terhambat dikarenakan sampah-sampah laut yang ada,” jelas Nana Suryana, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran. (AFA/RAT/Rz)