Halal Science Center IPB University Hasilkan 100 UMKM Bersertifikasi Halal
Program pendampingan oleh Halal Science Center (HSC) IPB University membuahkan hasil. Lebih dari 100 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kini memiliki sertifikasi halal. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala HSC IPB University, Prof Khaswar Syamsu dalam sambutan Gebyar Halal 2023, (11/8).
“Hasil dari pendampingan dosen dan mahasiswa IPB University telah ada 100 lebih UMKM yang bersertifikasi halal,” ujar Prof Khaswar dalam sambutan acara Gebyar Halal 2023 di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga.
Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara HSC IPB University, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Himpunan Alumni Fakultas Peternakan (Hunter) IPB University. Ia menyatakan bahwa HSC IPB University bersama BSI berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem halal.
Prof Khaswar Syamsu menambahkan, Gebyar Halal 2023 diselenggarakan sekaligus penutupan mata kuliah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana programnya adalah pendampingan UMKM bidang halal. Program pendampingan ini didorong adanya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2011 yang mewajibkan semua pelaku usaha yang produknya akan diedarkan dan dipasarkan di Indonesia harus memiliki sertifikat halal (kecuali produk haram). Kewajiban ini juga berlaku bagi UMKM, deadlinenya 17 Oktober 2024.
“Bagi industri besar, aturan tersebut bukan suatu persoalan besar. Akan tetapi pembuatan sertifikat halal tidak mudah bagi UMKM. Perlu bimbingan teknis. Sebabnya, HSC IPB University hadir memberikan bantuan kepada mereka,” ungkapnya.
Bagi IPB University, sebut Prof Khaswar, pendampingan ini sebagai bentuk dari pengabdian. Sementara bagi mahasiswa merupakan program MBKM. “Kami melatih dosen dan mahasiswa menjadi ujung tombak dalam melakukan pembimbingan untuk bisa mendapat sertifikat halal bagi UMKM,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bimbingan yang diberikan kepada UMKM tidak hanya aspek halal. Akan tetapi juga terkait keamanan pangan, aspek kebersihan (hygiene) dan ekonomi manajemen. Para pelaku UMKM juga diajarkan pemasaran secara digital untuk memperluas pangsa pasar mereka.
Dukungan terhadap ekosistem halal juga disampaikan oleh Ike Trisnawati, Area Manager BSI Bogor. Ike menyampaikan, pihaknya selalu mendukung pengembangan penguatan kemajuan ekosistem halal Indonesia. “Kami selalu fokus pada Islamic Ecosystem, salah satunya adalah sektor industri halal,” ucapnya.
Menurut dia, industri halal merupakan sektor yang potensial. Berdasarkan data Global State Islamic Economic Report, nilai investasi industri halal mencapai 6,3 miliar US dollar. Dengan suksesnya program sertifikasi halal, maka akan terciptanya ekosistem halal secara menyeluruh, tidak hanya produk tapi transaksinya juga halal. “Sehingga Indonesia dapat menjadi pusat halal dunia,” tandasnya.
Dr Novian Darmawan, Sekretaris HSC IPB University ketika melaporkan kegiatan MBKM menyampaikan Halal Sains Center IPB telah menjadi lembaga Pendamping Halal Teregistrasi di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Kami telah melakukan kegiatan pendampingan untuk sertifikasi halal sebanyak 316 orang pendamping. Dan telah ada 1.200 sertifikat halal dari pelaku usaha yang telah dibantu oleh HSC IPB University,” urai dia.
Selain itu, pendampingan berkontribusi nyata pada pengembangan UMKM dengan memberikan fasilitas sertifikasi halal. Kegiatan yang menjadi bagian dari MBKM ini dilakukan selama tiga bulan dengan melibatkan 115 mahasiswa dari 8 fakultas.
“Kami ikut bangga bahwa HSC sebagai salah satu pusat studi paling muda di IPB University, menunjukkan kinerja yang membanggakan dengan output luar biasa. Melalui program MBKM, mahasiswa bisa belajar jadi pendamping. Luar biasa bermanfaat. Semoga kolaborasi HSC IPB University, BSI dan Hunter terus berlanjut, IPB University akan terus mendukung,” ulas Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi. (dh/Rz)