Guru Besar IPB University Sebut Integrasi Budaya dan Iptek Kunci Transformasi Peradaban Maritim Menuju Indonesia Emas 2045
Prof Dietriech G Bengen, Guru Besar IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mengatakan integrasi budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) maritim akan menjadi kunci dalam proses transformasi peradaban nusantara menuju Indonesia Emas 2045.
“Kombinasi kekayaan budaya maritim dengan pengetahuan dan teknologi terkini dalam sektor kelautan akan memberikan manfaat bagi pembangunan berkelanjutan dan kemajuan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar,” ujarnya dalam acara Seminar Nasional Transformasi Peradaban Bahari Menuju Indonesia Emas 2045 di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (PMK), belum lama ini.
Menurut dia, transformasi peradaban maritim memerlukan transformasi budaya sumber daya manusia (SDM) yang mampu menerapkan iptek dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya dan jasa kelautan secara berkelanjutan.
Peran budaya dalam transformasi maritim menuju Indonesia Emas 2045, ia mengurai, ada empat kunci utama. Peran ini adalah identitas budaya maritim yang kuat, pelestarian pengetahuan lokal, keterlibatan masyarakat dan memupuk kreativitas dan inovasi.
Sementara peran kunci iptek di antaranya sebagai inovasi teknologi kelautan dan peningkatan daya saing ekonomi maritim. “Iptek dan budaya ini harus kita integrasikan untuk menuju Indonesia Emas 2045, sehingga perlu ada arahan strategis,” lanjutnya.
Terdapat 10 arahan strategis integratif antara budaya dan Iptek menurut Prof Dietriech. Di antaranya adalah pendidikan dan kesadaran budaya maritim, pelestarian dan pengembangan budaya maritim, penelitian dan inovasi iptek kelautan dan kerja sama antara pemerintah dan swasta. Selain juga pembangunan infrastruktur maritim, pendidikan dan pelatihan teknis, konservasi lingkungan laut, pengembangan ekonomi maritim berkelanjutan, penguatan SDM serta pengawasan dan penegakan hukum.
“Sinergi antara peran budaya dan IPTEK dalam transformasi tersebut akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi paling tidak enam sampai tujuh persen,” tutupnya. (MW/Rz)