Duta Besar ASEAN Berkumpul di IPB University Bahas Tantangan Dunia Perguruan Tinggi
IPB University bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Nasional Indonesia (MRPTNI) menyelenggarakan Ambassador Town Hall Meeting (9/8) di IPB International Convention Center (IICC), Bogor Kegiatan ini merupakan bagian dari ASEAN Higher Education Conference (AHEC) yang digagas oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Ambassador Town Hall Meeting ini menghadirkan pembicara-pembicara penting yang merupakan duta besar/perwakilan tetap untuk ASEAN, duta besar negara-negara ASEAN dan mitra ASEAN untuk Indonesia untuk mendiskusikan tantangan pengembangan pendidikan tinggi di ASEAN.
Prof Nizam, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemdikbudristek menyampaikan melalui AHEC ini, diharapkan Indonesia menjadi pionir dalam bidang pendidikan tinggi tingkat ASEAN. Dikatakannya, “Melalui kolaborasi, kita dapat membangun perguruan tinggi ASEAN yang berkualitas dan berdaya saing dengan identitas yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh negara-negara ASEAN.”
“Kita perlu mendorong pertukaran di antara mahasiswa ASEAN dan anggota fakultas untuk meningkatkan keterbukaan, memperkuat growth mindset, meningkatkan motivasi, meningkatkan kinerja dan memperluas kolaborasi untuk menciptakan perubahan yang berdampak lebih signifikan,” tambahnya.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria juga menekankan perlunya penguatan kerja sama ASEAN dalam pengembangan pendidikan tinggi. Hal itu mengingat besarnya tantangan dan deskripsi yang dihadapi secara global, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Kerja sama tingkat ASEAN ini diperlukan untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mengatasi situasi ini secara bersama-sama dengan cara yang lebih terpadu, efektif dan efisien. Langkah-langkah tersebut juga untuk memastikan relevansi perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara di tengah meningkatnya kebutuhan akan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi, pertumbuhan industri dan perkembangan pesat teknologi digital,” urainya.
Selain itu, sebut Prof Arif, langkah-langkah strategis sangat penting untuk mengamankan peran perguruan tinggi dalam memastikan ketahanan dan keberlanjutan di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan dan lingkungan, terutama perubahan iklim.
Prof Yanyan Mochamad Yani, Wakil Rektor bidang Organisasi dan Perencanaan Universitas Padjadjaran menyatakan, pihaknya mendapat amanah untuk menjadi host dalam acara AHEC ini. “AHEC ini adalah pionir yang dilakukan di Indonesia dan akan diselenggarakan kembali di tahun mendatang, sehingga Indonesia telah memulai yang pertama seiring dengan ketuaan Indonesia di ASEAN,” tandasnya.
Duta besar untuk ASEAN yang diundang hadir antara lain HE Amb Bovonethat Douangchak (Permanent Representative of Lao PDR to ASEAN), HE Amb Kiya Masahiko (Ambassador of Mission of Japan to ASEAN), Madam Carolina Tinangon (Secretary to the Directorate General of ASEAN Cooperation, Indonesian Ministry of Foreign Affairs), Datuk Dr Habibah Abdul Rahim (Director of Southeast Asian Ministers of Education Organization), HE Amb Nur Izzah Wong Mee Choo (Permanent Representative of Malaysia to ASEAN), Dr Roger Y Chao, Jr (Asst Director/Head of Education, Youth and Sports at the ASEAN Secretariat), HE Amb MI Derry Aman (Permanent Representative of Indonesia to ASEAN)
Hadir pula Ms Ngu War Swe (Minister Counsellor/ Deputy Permanent Representative of Myanmar to ASEAN), HE Amb Hjayceelyn M Quintana (Permanent Representative of The Phillippines to ASEAN), HE Amb Jayant N Khobragade (Ambassador of Mission of India to ASEAN), HE Amb Will Nankervis (Ambassador of Mission of Australia to ASEAN). (dh/Rz)