Relawan Talks Ulas Peran Gen Z sebagai Katalisator Pembangunan Kesadaran Tanggap Darurat dan Mitigasi Bencana

Relawan Talks Ulas Peran Gen Z sebagai Katalisator Pembangunan Kesadaran Tanggap Darurat dan Mitigasi Bencana

relawan-talks-ulas-peran-gen-z-sebagai-katalisator-pembangunan-kesadaran-tanggap-darurat-dan-mitigasi-bencana-news
Berita

Relawan Mahasiswa IPB University menggagas Relawan Talks (Retalks) perdana, belum lama ini. Kegiatan yang digelar secara daring itu bertujuan sebagai salah satu mitigasi kebencanaan.

Retalks 1 bertujuan untuk memberikan ilmu dasar kebencanaan bagi generasi muda sebagai katalisator pembangunan kesadaran terhadap aksi tanggap darurat dan mitigasi ketika ada bencana. Kegiatan diisi oleh Ir Ahmad Husein MSi selaku Ketua Umum Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni (ARM HA) IPB University.

Kegiatan ini terlaksana atas kolaborasi antara Relawan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) serta ARM HA IPB University. Acara dihadiri oleh mahasiswa, Forum Sosial dan lingkungan Organisasi Mahasiswa (Forsosling Ormawa) se-IPB dan Forum Nasional Sosial Masyarakat BEM se-Indonesia (Fornassosmas BEM SI)

“Retalks 1 ini dilaksanakan agar mahasiswa sebagai generasi Z mampu mengetahui ilmu dasar kebencanaan. Nantinya mahasiswa mampu transfer ilmu ke masyarakat, sebagaimana kita tidak tahu kapan terjadinya suatu musibah, maka dari itu ini merupakan bentuk mitigasinya,” ujar Nurul, Menteri Pertanian dan Sosial Masyarakat BEM KM IPB University.

Koordinator Fornassosmas BEM SI wilayah IV, Latif Hidayatul Ikhsan mengatakan, “Mahasiswa ini memiliki semangat yang luar biasa dalam bidang sosial, terutama kebencanaan. Sinergi dari semua pihak untuk saling menolong kepada saudara kita yang terkena musibah harus kita bantu sebagaimana kita sesama manusia.”

Senada, Ir Ahmad Husein selaku Ketua ARM HA IPB University menyatakan pentingnya sinergi banyak pihak. “Kebencanaan merupakan hal yang tidak kita harapkan. Sinergi dari pemerintah, akademisi, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta masyarakat sendiri harus saling berkoneksi untuk saling menjaga agar meminimalisir suatu dampak dalam suatu bencana, terutama bencana besar seperti tsunami di Aceh, bencana di Lombok, letusan gunung berapi dan lainnya,” tandasnya. (*/Rz)