Departemen IKK IPB University dan PT Unilever Tbk Laksanakan ToT kepada 100 Kader untuk Atasi dan Cegah Stunting di Kota Bogor
PT Unilever Tbk bekerja sama dengan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia melaksanakan Training of Trainer (ToT) program Royco Nutrimenu Serbu Harapan. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas kader, sehingga dapat berperan optimal dalam pencegahan dan penanganan stunting.
Program Royco Nutrimenu Serbu Harapan dikembangkan sebagai materi edukasi bagi para keluarga yang memiliki anak usia 6-24 bulan (masa 1000 hari pertama kehidupan). Tujuannya antara lain untuk memahami isu terkait gizi seimbang sesuai dengan anjuran dan visualisasi ‘Isi Piringku’, memiliki keterampilan mengolah makanan pendamping ASI (MPASI) untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, mengetahui dan memahami bahaya dan pencegahan stunting dan tips menjadi konselor bagi kader.
“Kader merupakan salah satu penggerak penting dan strategis di masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menekan masalah stunting. Dalam perannya untuk mencegah stunting, kader menjadi garda terdepan di masyarakat karena dapat melihat langsung kondisi anak balita di lapangan,” kata Dr Tin Herawati, selaku ketua pelaksana kegiatan.
Dr Tin yang juga Ketua Departemen IKK IPB University menambahkan, kader juga berperan sebagai pendorong, motivator, penyuluh serta konselor khususnya bagi ibu yang memiliki anak balita dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan, sehingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik. “Oleh karena itu, kader harus mempunyai pengetahuan yang memadai agar tugas teknis di lapangan bersama masyarakat dapat terlaksana dengan baik,” lanjutnya.
Kapasitas kader yang baik, sebut dia, menjadi modal penting dalam meningkatkan kinerja kader, terutama dalam membantu pencegahan dan penanganan stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader yang sudah mendapatkan pelatihan memiliki kontribusi besar dalam pencegahan dan penanganan stunting karena kader menjadi lebih terampil dalam melakukan penyuluhan dan monitoring status gizi balita.
Pada ToT tersebut juga diselenggarakan praktik pengolahan MPASI. ToT diikuti oleh 100 kader dari 10 kelurahan di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Selanjutnya setiap kader akan mengedukasi dan mendampingi 10 keluarga yang memiliki anak usia 6-24 bulan, sehingga diperkirakan jumlah keluarga yang didampingi sekitar 1.000 keluarga.
Narasumber yang terlibat dalam kegiatan ToT adalah Prof Dodik Briawan dan Dr Ikeu Ekayanti dari Departemen Gizi Masyarakat, Dr Tin Herawati dan Dr Yulina Eva Riany dari Departemen IKK, serta M Salahudin Hakim perwakilan dari PT Unilever Tbk.
“Dengan adanya peningkatan kapasitas kader melalui ToT Program Royco Nutrimenu Serbu Harapan, semoga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader sehingga kinerja mereka di lapangan akan lebih baik. Terutama dalam membantu pencegahan dan penanganan stunting, khususnya di Kota Bogor,” harap Dr Tin.
Dr Tin menekankan, upaya pencegahan dan penanganan stunting tentunya perlu kerja sama aktor pentahelix yaitu pemerintah (political power), akademisi (knowledge power), komunitas (social power), media massa (connection power) dan dunia usaha. “Sebagai bagian dari aktor pentahelix, IPB University berusaha untuk menghasilkan inovasi dan ilmu pengetahuan untuk penanganan dan pencegahan stunting melalui kegiatan tridharma, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” pungkas dia. (*/Rz)