Prodi Pascasarjana Konservasi Biodiversitas Tropika IPB University Angkat Isu Teknologi 4.0 pada Bidang Wisata dalam Forum Webinar Internasional
Perkembangan bidang transportasi, fasilitas dan infrastruktur wisata telah meningkatkan emisi karbon yang menuntut perubahan paradigma pembangunan wisata ke arah yang lebih eco-friendly atau pariwisata hijau (green tourism).
Hal ini mendorong Program Studi (Prodi) Pascasarjana Konservasi Biodiversitas Tropika (KVT) di bawah Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University mengadakan Webinar Internasional dengan tema ‘: Technology 4.0 in Tourism: Road to Responsible Tourism and Green Environment’. Terselenggaranya kegiatan ini juga bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa KVT (Contoures) dan Emerald Publishing.
“Penerapan Tourism 4.0/Smart Tourism penting sebagai suatu inisiatif menuju pariwisata dan konservasi keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Konsep ini sangat sejalan dengan garis besar Rencana Induk Penelitian IPB University Bidang Ekologi. Langkah ini akan menjadikan IPB University sebagai trendsetter penelitian bidang konservasi dan ekowisata, juga dengan arah penelitian Agro-Maritim 4.0,” ujar Dr Arzyana Sunkar, Sekretaris Prodi KVT, Departemen KSHE Fahutan IPB University.
Dr Arzyana Sunkar menjelaskan, webinar ini bertujuan mengeksplorasi konsep industri 4.0 di bidang wisata serta implementasinya di Indonesia dengan menghadirkan Prof Iis Tussyadiah, seorang profesor di bidang Intelligent Systems in Service serta Kepala School of Hospitality and Tourism Management, University of Surrey. Narasumber lain, Dr Frans Teguh merupakan Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Prof Iis menekankan pentingnya teknologi bagi manusia dan bahwa teknologi lebih dari sekedar alat. Meskipun demikian, ia juga menegaskan, “Tidak keseluruhan teknologi harus diimplementasikan, sehingga penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan etis merupakan kunci bagi tercapainya pariwisata yang bertanggung jawab dan etis,” jelasnya.
Sementara itu Dr Frans lebih menekankan kehadiran teknologi dengan konektivitas global. “Semakin digital, semakin personal, semakin profesional dan semakin global. Jadi digitalisasi membuat kita terhubung dengan aksi global bersama tetapi dengan prioritas lokal,” imbuhnya.
Webinar ini berhasil menarik perhatian publik baik nasional dan internasional, terbukti dengan jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 240 dengan komposisi 64 peserta internasional dari negara Pakistan, Filipina, China, Kosovo, Malaysia, Timor Leste, India, Vietnam dan Turki.
Webinar internasional ini sekaligus sebagai pre-conference untuk kegiatan Internasional Conference on Responsible Tourism and Hospitality (ICRTH) 2023 yang akan diadakan oleh Fahutan IPB University melalui Prodi Pascasarjana KVT, pada tanggal 21-23 Agustus 2023 dengan tema Reviving Tourism through Green Investment. Konferensi internasional ini akan diselenggarakan di IPB International Convention Centre (IICC) dan Kampus IPB Dramaga. (*/SHM/Rz)