PKSPL IPB University Bersama Ditjen Hubla Siapkan SDM Transportasi Laut Hadapi Tantangan Maritim Masa Depan

PKSPL IPB University Bersama Ditjen Hubla Siapkan SDM Transportasi Laut Hadapi Tantangan Maritim Masa Depan

pkspl-ipb-university-bersama-ditjen-hubla-siapkan-sdm-transportasi-laut-hadapi-tantangan-maritim-masa-depan-news
Berita

Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University (PKSPL IPB) bersama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI dorong percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang kepelabuhanan. Hal itu dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ahli Kepelabuhanan angkatan 43 yang berlangsung pada 12-17 Juni 2023 di Jakarta.

“Kepelabuhanan dan logistik kemaritiman merupakan bagian dari tiga mandat IPB University seperti pertanian, kelautan dan biosains. Salah satu kontribusi PKSPL IPB University di sektor maritim ialah konsisten menyelenggarakan diklat ahli kepelabuhanan. Hingga saat ini PKSPL IPB University telah telah meluluskan lebih dari 1.600 alumni yang kompeten dan tersertifikasi dalam mengoperasikan pelabuhan, ujar Dr Andi Afandi, mewakili Kepala PKSPL IPB University.

Ia menekankan pentingnya penguatan literasi dan pemahaman di bidang maritim. Melalui Diklat Ahli Kepelabuhanan ini, PKSPL IPB University menyiapkan SDM transportasi untuk jawab tantangan maritim di masa depan. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi lintas stakeholder guna mempercepat pembangunan maritim Indonesia.

“Memajukan insan transportasi laut merupakan bagian dari tugas dan amanah yang harus kita jalankan setiap waktu. Harapan kami, pasca dilangsungkannya diklat, para peserta dapat menyebarkan informasi dan ilmu yang didapat sehingga terjadi transformasi SDM di lingkungan kepelabuhanan,” ujar Dr Andi Afandi.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tantangan saat ini adalah implementasi pengembangan pelabuhan dan distribusi tata kelola pelabuhan pada level pusat dan daerah. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang selaras antara pusat dengan daerah yang baik. “PKSPL IPB University siap mengisi ruang-ruang pengembangan SDM kepelabuhanan,” tegasnya.

Tantangan di level internasional, lanjut Dr Andi, ialah terkait dengan isu perubahan iklim, transisi energi, sustainable port atau green port, karena aktivitas kelautan di sektor kemaritiman menjadi salah satu sumber terbanyak penyumbang perubahan iklim.

“Indonesia juga berkomitmen terhadap global dengan menetapkan target Net Zero Emission di tahun 2060. Menjawab kondisi global, aktivitas pelabuhan harus bertransformasi ke arah sustainable port, salah satunya dengan perlahan melakukan transisi energi yang ramah lingkungan. Hal tersebut tersaji dalam topik materi yang disampaikan oleh para trainer dalam kegiatan ini,” terangnya.

Sementara itu, Anwaruddin, Kepala Subdirektorat Tatanan, Perencanaan dan Pengembangan Pelabuhan, Ditjen Hubla Kemenhub menyampaikan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki alur pelayaran yang sangat strategis. Sebanyak 90 persen angkutan barang dunia diangkut melalui alur laut kepulauan Indonesia.

“Akan tetapi biaya logistik Indonesia masih menjadi masalah yang harus dipecahkan. Hal itu menjadi tantangan dalam memajukan sektor transportasi laut guna terciptanya ekosistem transportasi yang efisien dan efektif,” ucapnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi terbangunnya SDM transportasi laut yang berkualitas, khususnya di bidang kepelabuhanan demi terselenggaranya sistem kepelabuhanan yang andal, berdaya saing serta mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman.

“Harapan saya pasca dilakukannya diklat ialah dapat memberikan rekomendasi yang menjawab persoalan-persoalan yang terjadi di daerah maupun pusat, geopolitik nasional, memperkecil gap regulation demi terwujudnya pembangunan nasional sektor maritim, khususnya transportasi laut dan logistik,” pungkasnya.