Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kelautan IPB University Dalami Penilikan dan Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Lampung

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kelautan IPB University Dalami Penilikan dan Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Lampung

mahasiswa-pascasarjana-ilmu-kelautan-ipb-university-dalami-penilikan-dan-pengelolaan-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-di-lampung-news
Student Insight

Mahasiswa pascasarjana IPB University dari Program Studi (Prodi), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, (FPIK) IPB University melaksanakan sebuah pembelajaran menarik dalam penilikan dan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Dalam rangka memperkaya pengetahuan dan pemahaman terkait pelaksanaan pengelolaan wilayah pesisir, sekelompok mahasiswa tersebut melakukan kunjungan lapang di Pulau Pasaran, Pulau Condong dan Pulau Sebesi. Pulau Sebesi merupakan Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat (DPL-BM) yang telah menjadi percontohan bagi program pengelolaan pesisir di daerah lain.

Dosen pengampu kunjungan lapang, Prof Dietriech G Bengen menyambut dan mendukung dengan antusias kegiatan ini. Ia berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengetahui dan menilai implementasi secara nyata terkait dengan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil.

“Melalui kunjungan lapang yang dilakukan, saya ingin teman-teman menonjolkan pentingnya field trip sebagai pembelajaran terhadap realitas, permasalahan dan praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan masyarakat untuk mengatasi atau memitigasi permasalahan dan mengoptimalkan potensi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil berkelanjutan,” ungkap Prof Dietriech.

Salah satu rangkaian kegiatan saat melaksanakan kunjungan ke Pulau Sebesi yaitu silaturahmi dengan salah satu mitra sejak awal Pulau Sebesi dinyatakan sebagai DPLBM, yakni Iqbal Panji dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Bentala.

“Status Pulau Sebesi sebagai DPLBM membangun kesadaran masyarakat dan meningkatkan kolaborasi antardusun dalam menjaga serta memanfaatkan lingkungan laut supaya tetap berkelanjutan hingga masa yang akan datang,” ujar Iqbal.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa IPB University melakukan pengamatan terkait ekosistem pesisir (mangrove, lamun dan terumbu karang) terhadap pengelolaan wilayah pesisir serta implikasinya bagi aspek sosial ekonomi masyarakat pesisir.

Dengan didampingi oleh sejumlah dosen pengajar dan tenaga kependidikan, antara lain Dr Neviaty Putri Zamani, Dr Tri Prartono dan Dr I Wayan Nurjaya, mahasiswa diajak untuk menelusuri secara mendalam pentingnya pemahaman lokal dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sumber daya pesisir.

Hal yang didapatkan dari kunjungan lapang ke Pulau Pasaran dan Sebesi harapannya dapat menjadi inspirasi dan inovasi berpikir yang baru bagi generasi muda di Indonesia dalam menghadapi tantangan dan mengembangkan sistem pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang semakin berkelanjutan.

“Kami sebagai mahasiswa merasakan dampak positif dari pemahaman yang lebih baik tentang keragaman ekosistem pesisir dan kompleksitas tantangan pengelolaannya. Pembelajaran ini telah memperkuat kesadaran kami akan perlunya keterlibatan aktif dalam menjaga dan melestarikan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil bagi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Satrio, salah satu mahasiswa IPB University yang terlibat. (RIO/RAT/Rz)